REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Novie Riyanto, mengatakan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Kertajati, Jawa Barat (Jabar) tidak hanya akan dioptimalkan untuk bengkel pesawat. Novie menuturkan, bandara tersebut juga akan dioptimalkan untuk penerbangan haji.
"Rencana kami tidak hanya untuk bengkel. Kertajati (BIJB) bisa untuk mendukung penerbangan haji," kata Novie dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR, Selasa (6/4).
Tak hanya haji, Novie mengatakan, bandara tersebut juga akan dioptimalkan untuk penerbangan umroh. Dia menuturkan, jamaah umroh dari Jawa Barat termasuk paling besar.
"Jawa barat ini juga besar untuk umroh. Kalau ke Jakarta semua kan repot," tutur Novie.
Dia menambahkan, nantinya Bandara Husein Sastranegara yang ada di Bandung hanya untuk pesawat propeller dengan kecepatan rendah. Sebab, Novie mengatakan, hal tersebut agar penerbangan di Bandara Husein Sastranegara lebih aman karena Bandung sudah banyak gedung tinggi.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan Presiden Joko Widodo menginstruksikan Bandara Kertajati dapat dioptimalkan untuk bisnis perawatan pesawat atau maintenance, repair, and overhaul (MRO). "Yang paling strategis kita mengusulkan agar Kertajati (BIJB) difungsikan pada fungsi-fungsi lain yaitu MRO," kata Budi dalam keterangan pers secara virtual melalui Youtube Sekretariat Presiden, Senin (29/3).