Selasa 06 Apr 2021 22:32 WIB

Sutton: Langkah Pencegahan Cedera Kepala Penting demi Pemain

Penggantian sementara akan memberi dokter lebih banyak waktu untuk menilai pemain.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Endro Yuwanto
Chris Sutton.
Foto: wikipedia.
Chris Sutton.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan striker timnas Inggris Chris Sutton mengatakan, tindakan sederhana termasuk pengganti gegar otak sementara dan pembatasan heading dalam pelatihan akan melindungi generasi yang akan datang. Di bawah aturan baru, pergantian pemain permanen dapat dilakukan jika seorang pemain mengalami cedera kepala.

Namun, Sutton yakin penggantian sementara akan memberi dokter lebih banyak waktu untuk menilai pemain. "Ini demi kepentingan terbaik pemain," kata Sutton dikutip dari BBC, Selasa (6/4).

Pria berusia 48 tahun itu mengaku telah melihat banyak insiden musim ini di mana para pemain mengalami cedera kepala dan mereka tidak dikeluarkan dari lapangan.

"Untuk menjaga seorang pemain dengan benar, tentunya hal yang paling masuk akal adalah meluangkan waktu Anda, mengeluarkannya dari lapangan dan meminta dokter independen untuk memeriksanya di ruang ganti," jelas Sutton. "Ada langkah-langkah pencegahan yang dapat kami lakukan yang pasti akan membantu pemain modern dan generasi yang akan datang."

Penelitian tentang sepak bola dan trauma kepala telah menunjukkan bahwa pesepak bola profesional tiga setengah kali lebih mungkin mengembangkan demensia daripada orang-orang dengan rentang usia yang sama pada populasi umum. Ayah Sutton, Mike, yang juga seorang pesepak bola profesional, meninggal setelah menderita penyakit itu tahun lalu.

Sutton percaya protokol saat ini menghentikan klub membawa pemain segera keluar lapangan, dan lambatnya perubahan berdampak pada semua level permainan.

"Ini membunuh orang, namun Anda ingin melepaskannya kembali," kata Sutton tentang diagnosis demensia. "Putra tertua kedua saya tidak ingin bermain sepak bola lagi karena apa yang dia lihat terjadi pada kakeknya."

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement