REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta dua kali meluncurkan awan panas guguran ke arah barat daya dengan jarak luncur hingga 1,2 km pada Selasa. Menurut keterangan tertulis Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, Merapi meluncurkan awan panas guguran pertama pada pukul 14.52 WIB.
Awan panas guguran itu, menurut dia, tercatat di seismogram beramplitudo 28 mm dan terjadi selama 105 detik."Jarak luncur kurang lebih 1.200 meter ke arah barat daya," kata Hanik.
Gunung Merapi kembali meluncurkan awan panas guguran ke arah barat daya sejauh 1,2 km pada pukul 15.50 WIB. Menurut BPPTKG, awan panas guguran itu beramplitudo 40 mm dan terjadi selama 100 detik.
Selama periode pengamatan pada Selasa pukul 12.00 sampai dengan 18.00 WIB, Gunung Merapi juga terpantau mengalami 43 kali gempa guguran dengan amplitudo tiga sampai 35 mm selama 13-87 detik dan satu kali gempa hembusan dengan amplitudo empat mm selama 15 detik.
Hingga saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status aktivitas Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan berdampak pada wilayah dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.Apabila gunung api itu meletus, lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.