Selasa 06 Apr 2021 22:07 WIB

1.968 Orangutan Hidup di Taman Nasional Kapuas Hulu

Populasi orangutan di kawasan Taman Nasional Kapuas Hulu meningkat setiap tahun.

Populasi orangutan di kawasan Taman Nasional Kapuas Hulu meningkat setiap tahun.
Foto: AP/Bruna Prado
Populasi orangutan di kawasan Taman Nasional Kapuas Hulu meningkat setiap tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, PUTUSSIBAU -- Kepala Balai Besar Taman Nasional dan Danau Sentarum Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Arief Mahmud mengatakan, sampai saat ini tercatat sekitar 1.968 ekor orangutan hidup di dua kawasan Taman Nasional wilayah Kapuas Hulu. Berdasarkan survei, ada 857 ekor orangutan di Taman Nasional Betung Kerihun, dan 1.111 ekor hidup di Taman Nasional Danau Sentarum.

Ia mengatakan, untuk populasi orangutan di kawasan Taman Nasional relatif meningkat jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Menurut Arief, peran masyarakat juga sangat membantu dalam menjaga populasi satwa liarsalah satunya orangutan.

Baca Juga

"Alhamdulillah masyarakat kita sangat menyambut baik dan membantu menjaga populasi orangutan, buka berarti kita hanya mengurusi orangutan, tetapi itu salah satu upaya kami dalam mendukung peningkatan populasi 25 satwa liar di Indonesia," kata Arief, Selasa (6/4).

Arief menyebutkan, keberadaan orangutan di kawasan taman nasional sebetulnya salah satu daya tarik bagi wisatawan luar terutama mancanegara. Seperti halnya di daerah lain, yang mempunyai gajah dan satwa liar lainnya, itu bisa menjadi daya tarik wisatawan"

"Sudah berjalan beberapa tahun TNBKDS bekerjasama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam serta Yayasan Penyelemat Orangutan Sintang, bahkan sudah ada kesepakatan bersama," jelas Arief.

Kawasan hutan di taman nasional sangat ideal bagi kelangsungan hidup dan peningkatan populasi orangutan karena memiliki banyak sekali pakan untuk keberlangsungan hidup orangutan. "Harapan kita manusia bisa hidup berdampingan dengan orangutan, Alhamdulillah di Kapuas Hulu populasinya terjaga," kata Arief.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement