REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Otoritas Perlindungan Data Pribadi Turki (KVKK) pada Senin (5/4) meluncurkan penyelidikan langsung terhadap Facebook atas kebocoran data para pengguna platform itu baru-baru ini.
Menurut informasi yang diterima Anadolu Agency, badan tersebut mengambil keputusan untuk memulai penyelidikan sepihak setelah adanya laporan data milik 533 juta pengguna Facebook dibagikan di platform hacker secara gratis.
Menurut situs berita Business Insider, seorang pengguna di forum peretasan tingkat rendah pada Sabtu menerbitkan nomor telepon dan data pribadi dari 533 juta pengguna Facebook di 106 negara.
Media itu mengatakan data yang bocor mencakup nomor telepon, ID Facebook, nama lengkap, lokasi, tanggal lahir, bios, dan alamat email, termasuk informasi lebih dari 32 juta pengguna di AS, 11 juta di Inggris dan 6 juta di India.
Pakar keamanan memperingatkan bahwa data tersebut dapat digunakan secara tak bertanggungjawab oleh para hacker.