REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- Bupati Bogor Ade Yasin bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan tokoh lintas agama di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menggelar deklarasi bersama menangkal terorisme sebagai langkah mitigasi. Deklarasi dilaksanakan di Markas Polres Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (6/4).
"Bogor kan luas penduduk banyak, itu gampang dimasuki (terorisme), tapi kalau solid kita kondusif, insya Allah tidak masuk Bogor, kita jaga-jaga saja, mitigasi," ungkap Ade Yasin usai memimpin deklarasi.
Ade berharap aparat maupun tokoh agama dapat melakukan deteksi dini terhadap tindakan radikal usai menyatakan sikap anti-radikalisme dan anti-intoleran. "Kami melalui deteksi dini tokoh agama di masyarakat, sehingga kalau ada yang mencurigakan segera ditindak atau dilaporkan," kata politisi PPP itu.
Sedikitnya ada lima poin deklarasi yang dibacakan bersama di hadapan para awak media, yaitu:
- Mengutuk keras aksi terorisme yang terjadi di Indonesia dan menyampaikan rasa duka yang mendalam bagi korban aksi teror tersebut.
- Bahwa aksi terorisme, radikalisme dan intoleransi merupakan tindakan yang tidak dibenarkan oleh setiap agama dan melanggar ketentuan perundang undangan.
- Berkomitmen dan aktif berperan serta dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Kabupaten Bogor dengan memerangi terorisme, radikalisme dan intoleransi.
- Bersedia bekerja sama dengan pemerintah dan aparat untuk menjaga agar tidak berkembang terorisme, radikalisme dan intoleransi di Kabupaten Bogor.
- Senantiasa memupuk rasa persatuan dan kesatuan bangsa, tetap setia terhadap pancasila dan Undang-undang dasar negara Republik Indonesia tahun 1945, serta menjaga keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia.