REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Sebagian pasar tradisional di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, mengalami penurunan pembeli sebagai dampak bencana alam badai siklon tropis seroja yang melanda daerah ini pada akhir pekan lalu. "Selama dua hari ini masih sepi pembeli. Bahkan banyak pedagang tidak membuka usahanya karena masih konsentrasi untuk perbaikan rumah yang rusak karena terjangan angin kencang," kata Melki Adoe, salah satu pedagang di Pasar Kasih Naikoten di Kupang, Selasa (6/4).
Menurut dia, bencana alam badai siklon tropis Seroja berdampak pada kegiatan usaha pedagang di Pasar Kasih Naikoten yang sepi dari kunjungan pembeli. Ia mengatakan lapak usaha milik para pedagang terpaksa ditutup. Karena selain sepi pengunjung juga karena listrik masih padam.
"Pada malam kami hanya menggunakan lilin sebagai penerangan karena jaringan listrik masih banyak belum dibenahi," kata Melki.
Kondisi serupa juga terjadi di pasar tradisional Oebobo, Kota Kupang yang juga masih sepi pengunjung. "Pedagang yang masih beraktifitas hanya pedagang sayur, ikan dan daging dan yang lain masih tutup," kata Ny Mira.
Menurut dia, sejak terjadinya bencana alam aktifitas perdagangan di pasar Oebobo sangat sepi karena pengunjung. "Pendapatan kami menurun karena tidak ada pembeli yang datang berbelanja ," kata Mira.