Rabu 07 Apr 2021 00:13 WIB

Pasar Trandisional di Kota Kupang Masih Sepi Pengunjung

Lapak pedagang ditutup karena selain sepi pengunjung juga karena listrik masih padam.

Sejumlah pekerja bergotong royong mendirikan tiang listrik di lokasi terdampak banjir bandang di Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
Sejumlah pekerja bergotong royong mendirikan tiang listrik di lokasi terdampak banjir bandang di Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Sebagian pasar tradisional di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, mengalami penurunan pembeli sebagai dampak bencana alam badai siklon tropis seroja yang melanda daerah ini pada akhir pekan lalu. "Selama dua hari ini masih sepi pembeli. Bahkan banyak pedagang tidak membuka usahanya karena masih konsentrasi untuk perbaikan rumah yang rusak karena terjangan angin kencang," kata Melki Adoe, salah satu pedagang di Pasar Kasih Naikoten di Kupang, Selasa (6/4).

Menurut dia, bencana alam badai siklon tropis Seroja berdampak pada kegiatan usaha pedagang di Pasar Kasih Naikoten yang sepi dari kunjungan pembeli. Ia mengatakan lapak usaha milik para pedagang terpaksa ditutup. Karena selain sepi pengunjung juga karena listrik masih padam.

Baca Juga

"Pada malam kami hanya menggunakan lilin sebagai penerangan karena jaringan listrik masih banyak belum dibenahi," kata Melki.

Kondisi serupa juga terjadi di pasar tradisional Oebobo, Kota Kupang yang juga masih sepi pengunjung. "Pedagang yang masih beraktifitas hanya pedagang sayur, ikan dan daging dan yang lain masih tutup," kata Ny Mira.

Menurut dia, sejak terjadinya bencana alam aktifitas perdagangan di pasar Oebobo sangat sepi karena pengunjung. "Pendapatan kami menurun karena tidak ada pembeli yang datang berbelanja ," kata Mira.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement