REPUBLIKA.CO.ID, TARAKAN -- Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kalimantan Utara Datu Iskandar Zulkarnaen mengatakan konten radikalisme melalui internet perlu diwaspadai di Kaltara. "Berbeda dengan wilayah Pulau Jawa paham radikalisme bisa melalui pengajian atau ceramah. Di Kaltara yang patut kita waspadai melalui internet," kata Iskandar saat kegiatan Focus Group Discussion (FGD) di Tanjung Selor, Selasa (6/4).
Kegiatan tersebut mengambil tema Monitoring Pelibatan Masyarakat dalam Pencegahan Terorisme melalui FKPT bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda/organisasi dan pengurus FKPT Kaltara. Dia menjelaskan perlunya peran media massa mengingatkan para orangtua maupun para guru tentang bahaya paham radikalisme melalui internet.
"Para orangtua serta guru wajib memberi pendampingan serta pemahaman tentang konten yang mengarah ke radikalisme dan intoleran pada anak anak kita," katanya.
Iskandar menjelaskan fungsi FKPT adalah pencegahan, sehingga tidak bisa berdiri sendiri perlu dukungan dari berbagai pemangku kepentingan (stakeholder) terkait, termasuk paran media masa untuk menyebarluaskan program pencegahan dan deradikalisasi.
Sementara itu, Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT M Chairil Anwar mengatakan secara umum kondisi Kaltara cukup kondusif. Namun tidak boleh lengah dan terus meningkatkan kewaspadaan.
"Sehingga perlu kita bekali masyarakat pengetahuan khusus tentang terorisme," kata Chairil.
Orang baru masuk lingkungan masyarakat wajib melaporkan identitasnya pada aparat setempat terutama RT dalam waktu 1x24 jam. "Karena karakteristik pelaku teroris ini berpindah pindah," tambahnya.