Rabu 07 Apr 2021 07:54 WIB

BMKG: Dampak Siklon Seroja Masih Terasa di NTB Hingga Yogya

Siklon Seroja bergerak ke arah barat daya menjauhi wilayah Indonesia.

Petugas Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) mengamati pergerakan siklon tropis Seroja melalui citra satelit Himawari di Stasiun Klimatologi BMKG Karangploso, Malang, Jawa Timur, Selasa (6/4/2021). BMKG menghimbau masyarakat mewaspadai potensi bencana meteorologi berupa peningkatan curah hujan, angin puting beliung dan gelombang tinggi sebagai dampak siklon tropis Seroja di Samudera Hindia sebelah barat daya pulau Timor.
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Petugas Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) mengamati pergerakan siklon tropis Seroja melalui citra satelit Himawari di Stasiun Klimatologi BMKG Karangploso, Malang, Jawa Timur, Selasa (6/4/2021). BMKG menghimbau masyarakat mewaspadai potensi bencana meteorologi berupa peningkatan curah hujan, angin puting beliung dan gelombang tinggi sebagai dampak siklon tropis Seroja di Samudera Hindia sebelah barat daya pulau Timor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) menyatakan dampak Siklon Tropis Seroja berpotensi masih akan terasa di Nusa Tenggara Barat (NTB), Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah hingga Yogyakarta. Berdasarkan data, Siklon Seroja bergerak ke arah barat daya menjauhi wilayah Indonesia.

"Potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat/petir serta angin kencang di wilayah Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat, serta hujan intensitas sedang di Nusa Tenggara Timur," ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (7/4).

Berdasarkan pantauan BMKG, saat ini siklon Seroja berada di Samudra Hindia sebelah barat daya, tepatnya pada 12.3 Lintang Selatan, 118.8 Bujur Timur atau sekitar 465 km sebelah Barat Daya Waingapu. Siklon Seroja bergerak ke arah barat daya menjauhi wilayah Indonesia.

Wilayah waspada hujan sedang-deras disertai angin kencang meliputi Badung, Bangli, Buleleng, Gianyar, Jembrana, Karang Asem, Klungkung, Kodya Bali, Tabanan, Bantul, Gunung Kidul, Kota Yogyakarta, Kulon Progo, Sleman, Banjarnegara, Banyumas, Batang, Blora, Boyolali, Brebes, Cilacap, Demak, Grobogan.

Kemudian Jepara, Karanganyar, Kebumen, Kendal, Klaten, Kota Magelang, Kota Pekalongan, Kota Salatiga, Kota Semarang, Kota Surakarta, Kota Tegal, Kudus, Magelang, Pati, Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, Rembang, Semarang, Sragen, Sukoharjo, Tegal, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo, Bangkalan, Banyuwangi, Blitar, Bojonegoro, Bondowoso, Gresik, Jember, Jombang, Kediri, Kota Malang, Kota Pasuruan, dan Kota Surabaya.

Lalu Lamongan, Lumajang, Madiun, Magetan, Malang, Mojokerto, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Pamekasan, Pasuruan, Ponorogo, Probolinggo, Sampang, Sidoarjo, Situbondo, Sumenep, Trenggalek, Tuban, Tulungagung, Bima, Dompu, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa, Alor, Belu, Ende, Flores Timur, Kupang, Manggarai, Ngada, Sikka, Sumba Barat, Sumba Timur, Timor Tengah Selatan, dan Timor Tengah Utara.

BMKG mengimbau, selain mewaspadai potensin hujan sedang hingga deras disertai angin kencang, dampak Siklon Seroja juga menimbulkan gelombang dengan tinggi empat hingga enam meter yang berpeluang terjadi di perairan selatan NTB hingga selatan Pulau Sumba.

Sementara di perairan barat Lampung, Samudera Hindia barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan pulau Jawa hingga NTB, Samudera Hindia selatan pulau Jawa, Bali, hingga pulau Rote waspada tinggi gelombang mencapai dua sampai empat meter.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement