Rabu 07 Apr 2021 08:43 WIB

Gelar Aksi Protes, Pendukung Navalny Ditangkap Polisi Rusia

Sekelompok kecil pendukung Navalny berdemo di depan penjara

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Aktivis oposisi Rusia Alexei Navalny
Foto: AP/Pavel Golovkin
Aktivis oposisi Rusia Alexei Navalny

REPUBLIKA.CO.ID, POKROV -- Polisi Rusia menahan sembilan orang yang melakukan aksi protes di luar penjara yang menahan kritikus Kremlin Alexei Navalny pada Selasa (6/4). Sekelompok kecil pendukung Navalny berdemo di depan penjara ketika pihak berwenang menolak seorang dokter yang mencoba menemuinya.

Seorang sekutu Navalny, Anastasiya Vasilyeva yang memimpin serikat pekerja dokter mengatakan, dia datang ke penjara bukan untuk ikut ambil bagian dalam aksi protes. Sebaliknya, dia berkata bahwa dia telah membuat janji dengan pejabat senior penjara dan ingin menemui Navalny untuk memeriksa kesehatannya. Namun, dia tidak diizinkan masuk oleh petugas kepolisian. Polisi kemudian menahan Vasilyeva bersama dengan enam orang lainnya, termasuk beberapa pendukung dan dua wartawan CNN.

Baca Juga

 “Semua tindakan damai kami tidak berhasil. Sepertinya mereka ingin membunuh Alexei," kata Vasilyeva.

Polisi mengatakan sembilan orang telah ditahan karena melanggar ketertiban umum. Pihak berwenang meningkatkan keamanan di penjara pada Selasa pagi, dengan menutup tempat parkir untuk semua pihal kecuali staf penjara. Polisi mendirikan pos pemeriksaan darurat dan memblokir jalan.

Navalny mengatakan pada Senin (5/4) malam bahwa dia menderita demam tinggi dan batuk parah. Tiga narapidana di bangsal yang sama dengan Navalny dirawat di rumah sakit karena tuberkulosis (TBC). Surat kabar pro-Kremlin Izvestia mengutip layanan penjara negara yang mengatakan bahwa, Navalny telah dipindahkan ke bangsal khusus bagi narapidana yang sakit untuk menjalani serangkaian tes kesehatan, termasuk tes untuk virus corona.

Kremlin menolak mengomentari kesehatan Navalny. Tetapi Kremlin mengatakan bahwa Navalny akan menerima perawatan medis seperti tahanan lain jika dia sakit.

Tetapi menurut outlet TV Rain, salah satu pengacara Navalny mengatakan, bangsal sakit itu tampaknya berada di dalam koloni hukuman korektif IK-2 100 km (60 mil) timur Moskow, tempat dia ditahan. Sekretaris Jenderal Amnesty International, Agnes Callamard, mengatakan dia telah mengajukan banding ke Presiden Vladimir Putin atas penangkapan sewenang-wenang Navalny, dan kondisi kesehatannya yang memburuk.

"Ada kemungkinan nyata bahwa Russia akan membuatnya mati perlahan. Dia harus diberikan akses langsung ke dokter yang dia percaya dan dia harus dibebaskan," ujar Callamard. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement