Rabu 07 Apr 2021 08:51 WIB

Varian Baru Covid-19 Meluas, RS Kanada Kewalahan

Perdana Menteri Kanada menyebut negaranya menghadapi gelombang ketiga Covid-19

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau berbicara selama konferensi pers hariannya tentang pandemi coronavirus di luar kediamannya di Rideau Cottage di Ottawa, Ontario, pada hari Minggu, 5 April 2020.
Foto: Justin Tang / The Canadian Press via AP
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau berbicara selama konferensi pers hariannya tentang pandemi coronavirus di luar kediamannya di Rideau Cottage di Ottawa, Ontario, pada hari Minggu, 5 April 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Kanada menghadapi gelombang ketiga pandemi virus corona yang sangat serius. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit meningkat, sementara kapasitas unit perawatan intensif sudah mencapai batas maksimal dan varian baru virus corona menyumbang peningkatan jumlah kasus.

“Di seluruh dunia, negara-negara menghadapi gelombang ketiga yang sangat serius dari pandemi ini dan sekarang Kanada juga,” ujar Trudeau, dilansir Aljazirah, Rabu (7/4). 

Baca Juga

Peningkatan kasus dan pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit terjadi di beberapa provinsi termasuk Ontario, Quebec, dan British Colombia yang memiliki populasi penduduk terpadat. Pejabat kesehatan British Colombia telah melaporkan kasus yang melibatkan varian baru virus corona yang pertama kali ditemukan di Inggris, Afrika Selatan, dan Brasil. Sementara pemerintah Quebec memperketat pembatasan di zona merah, termasuk di kota terbesar di provinsi itu, Montreal.

“Kami tahu bahwa banyak dari itu adalah varian, dan tampaknya itu adalah strain yang lebih menular dan juga tampaknya orang menjadi lebih sakit dengan beberapa varian ini. Beberapa orang mengatakan, ini adalah periode tersibuk yang pernah kami alami dalam 15 tahun terakhir," ujar Kepala Pengobatan di Rumah Sakit Royal Columbian di New Westminster, Gerald Da Roza kepada CBC News.

Ontario mengalami lonjakan infeksi Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir. Provinsi tersebut memberlakukan tindakan penguncian terbatas selama akhir pekan. Pada Selasa (6/4) Ontario dilaporkan 3.065 kasus baru, dengan rata-rata kasus baru selama tujuh hari mencapai 2.862.

Seorang kolumnis kesehatan di surat kabar Globe and Mail, Andre Picard mengatakan, berdasarkan data pemodelan terbaru jumlah kasus virus corona di Ontario diperkirakan mencapai 6000 per hari. Sementara, jumlah pasien yang dirawat di ICU pada akhir April mencapai 800 orang. Picard mengkritik dan mempertanyakan kebijakan pemerintahan Ontario ketika melarang bisnis restoran dan mengizinkan aktivitas kebaktian di gereja yang berisiko tinggi menularkan virus corona, serta tetap membuka toko ritel.

“Saat gelombang ketiga pandemi terus meningkat, kami tampaknya tidak belajar apa-apa dari dua gelombang sebelumnya,” kata Picard. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement