REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Uji coba vaksin Oxford-AstraZeneca Covid pada anak-anak Inggris telah dihentikan. Saat ini regulator obat-obatan Inggris masih menyelidiki kemungkinan adanya hubungan vaksin dengan pembekuan darah langka pada orang dewasa.
Prof Andrew Pollard dari Universitas Oxford mengatakan bahwa tidak ada masalah keamanan dengan uji coba itu sendiri, tetapi para ilmuwannya sedang menunggu informasi lebih lanjut. Sekitar 300 relawan mendaftar uji coba ini, dilansir di BBC, Rabu (7/4).
Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan orang harus mendapatkan suntikan saat diundang. Lebih dari 31,6 juta orang di Inggris telah menerima dosis vaksin pertama dan total 5,4 juta orang telah menerima dosis kedua.
Dua vaksin, yang dikembangkan oleh Oxford-AstraZeneca dan Pfizer-BioNtech, digunakan di Inggris, sementara yang ketiga yakni dari Moderna, telah disetujui.
Uji coba vaksin Oxford-AstraZeneca pada anak-anak, yang dimulai pada Februari, menilai apakah vaksin menghasilkan respons imun yang kuat pada mereka yang berusia antara enam dan 17 tahun. Penangguhannya dilakukan setelah seorang pejabat Badan Obat-obatan Eropa (EMA), berbicara dalam kapasitas pribadi, mengatakan tampaknya ada hubungan dengan vaksin dan pembekuan darah langka.
Baca juga : EMA: Vaksin AstraZeneca Terkait Pembekuan Darah Langka
Prof Pollard mengkonfirmasi bahwa uji coba pada anak-anak sedang dihentikan sementara. "Meskipun tidak ada masalah keamanan dalam uji klinis pediatrik, kami menunggu informasi tambahan dari MHRA tentang peninjauan kasus langka trombosis/trombositopenia yang telah dilaporkan pada orang dewasa sebelum memberikan vaksinasi lebih lanjut dalam uji coba."
Peserta disarankan untuk terus menghadiri semua kunjungan terjadwal dan dapat menghubungi situs uji coba jika ada pertanyaan.