REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan stok pupuk di wilayah Pantai Utara (Pantura) Jawa Barat (Jabar) aman menjelang musim tanam gadu setelah dilakukan pemantauan sejumlah gudang dan kios di daerah tersebut. Direktur Pupuk dan Pestisida Kementerian Pertanian Muhammad Hatta, di Karawang, Selasa (6/4), mengatakan pihaknya telah memantau stok pupuk di gudang dan kios pupuk di wilayah Karawang hingga Indramayu.
Ia mengatakan, dari pemantauan stok pupuk di Gudang Lini 3 Pupuk Kujang Sukra, Indramayu, stok pupuk terpantau penuh dan siap disalurkan kepada petani. Ia juga memastikan kalau harga pupuk dijual sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).
"Tidak ada kenaikan harga di tingkat kios. Kita bersama KTNA sudah cek langsung ke kios-kios," katanya.
Kondisi yang sama juga terjadi di Karawang, stok pupuk terpantau aman. Stok pupuk di Karawang pada per tanggal 5 April 2021 mencapai 2.111,68 Ton. Rinciannya, pupuk urea mencapai 728,23 ton, NPK 1110,65 dan pupuk organik 272,80 ton.Sedangkan stok pupuk di Indramayu per Senin, 5 April 2021 mencapai 2.782,37 ton dengan rincian urea 963,37 ton, NPK 666,25 ton dan pupuk organik 1152,75 ton.
Ketua KTNA Karawang Endjam Djamsir yang juga Wakil Ketua KTNA Jawa Barat menuturkan, distribusi pupuk kepada petani saat musim tanam lalu berjalan optimal. Itu terlihat dari hasil panen petani Karawang yang melimpah. Tercatat, di musim panen ini Karawang menghasilkan 1,3 juta ton gabah kering giling.
Ia menyampaikan, keluhan petani saat ini bukan kelangkaan pupuk, tapi harga gabah yang masih di bawah harga pokok penjualan (HPP). Saat ini, beberapa daerah di Karawang gabah dibeli sekitar Rp 3.800 per kilogram, padahal seharusnya Rp 4.200 per kilogram.