Rabu 07 Apr 2021 11:52 WIB

Brasil Batal Ganti Nama Stadion Maracana Jadi Pele

Proposal penggantian nama Stadion Maracana menjadi Pele memicu kontorversi.

Stadion bersejarah di Rio de Janeiro, Maracana.
Foto: EPA
Stadion bersejarah di Rio de Janeiro, Maracana.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan legislatif negara bagian Rio de Janeiro mundur dari rencana mengganti nama stadion ikonik Brasil, Maracana, menjadi nama legenda sepak bola Pele. Sebab, proposal tersebut memicu kontroversi.

Juru bicara legislatif Andre Ceciliano awalnya mendukung RUU pengubahan nama stadion. Namun kemudian meminta gubernur sementara Claudio Castro untuk memveto, bukan menandatangani proposal legislatif. 

Baca Juga

Kritik bermunculan setelah anggota parlemen pada 9 Maret memberikan suara untuk mengubah nama resmi stadion menjadi Edson Arantes do Nascimento - Rei Pele untuk menghormati juara dunia tiga kali itu. Publik mempertanyakan mengapa parlemen menghabiskan waktu untuk masalah seperti itu di tengah krisis kesehatan di Brasil, yang terpukul parah karena pandemi Covid-19. Alasan lain, Pele bukan sosok asli dari Rio.

"Niat saya adalah memberi penghormatan kepada raja sepak bola, pemain terbaik sepanjang masa. Tapi Maracana akan selalu disebut Maracana," kata Ceciliano, dikutip dari AFP, Rabu (7/4).

Nama resmi stadion saat ini, Jornalista Mario Filho, diambil dari nama jurnalis dan penulis olahraga Brasil yang telah berjasa membantu perkembangan sepak bola di negara itu hingga bisa seperti saat ini. RUU, yang berisi pengubahan nama stadion, tetap mempertahankan nama Filho untuk kompleks olahraga di sekitar stadion, yang juga mencakup tempat senam dan atletik. Namun, keluarga dan penggemar Filho menolak perubahan itu.

Maracana, nama tidak resmi yang diambil dari nama wilayah sekitar stadion, telah menjadi tempat pertandingan bersejarah, termasuk final Piala Dunia 1950 dan 2014. Maracana juga jadi tempat upacara pembukaan dan penutupan Olimpiade 2016.

Stadion Maracana merupakan stadion kandang bagi dua klub sepak bola lokal, Fluminense dan juara bertahan Flamengo. Namun, sejarah stadion raksasa berkapasitas 78.000 kursi itu juga sarat dengan trauma bagi warga Brasil.Stadion tersebut dibuka pada 1950 untuk Piala Dunia, menjadi tuan rumah kekalahan 1-2 Brasil dari Uruguay di final. Peristiwa ini masih dikenang dengan sedih sebagai Maracanaco, yang diterjemahkan sebagai pukulan mematikan Maracana.

Pele diapresiasi karena memulihkan kebanggaan sepak bola Brasil setelah peristiwa itu. Saat ini, Pele (80) jarang muncul di depan umum. Dia tidak terlibat dalam desakan untuk mengubah nama stadion tersebut.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement