REPUBLIKA.CO.ID, SAN JOSE -- Kosta Rika akan menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca pengiriman pertama sampai Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) mengumumkan temuannya mengenai laporan kemungkinan efek samping, kata Menteri Kesehatan Daniela Salas, Selasa (6/4).
EMA saat ini sedang meninjau laporan penerima vaksin yang mengalami pembekuan darah di otak yang sangat langka yang dikenal trombosis sinus vena selebral (CVST) usai vaksinasi AstraZeneca dan berharap dapat mengumumkan temuannya pada Rabu atau Kamis. Pernyataan Salas muncul sehari menjelang Kosta Rika menerima 43.200 dosis AstraZeneca sebagai bagian dari pengiriman pertama vaksin AstraZeneca melalui inisiatif global Covax, yang didukung oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Kami memperhatikan apa yang diindikasikan oleh WHO dan EMA untuk memutuskan penggunaan vaksin ini sebelum dibagikan di negara tersebut. Kami mengantisipasinya," kata Salas saat konferensi pers.
Salas menambahkan bahwa ia mendukung Kosta Rika menyuntikkan warganya dengan vaksin AstraZeneca, selain vaksin Pfizer yang sudah digunakan terlebih dahulu.
"Vaksin AstraZeneca menyelamatkan banyak nyawa di seluruh dunia," ucap Salas.
Baca juga : EMA: Vaksin AstraZeneca Terkait Pembekuan Darah Langka