Rabu 07 Apr 2021 13:16 WIB

Epidemiolog Minta Pemerintah Fokus Vaksinasi Lansia

Partisipasi lansia di Tanah Air yang telah mendapatkan vaksin ini masih rendah.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Dwi Murdaningsih
Seorang perempuan menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum menerima suntikan vaksin COVID-19 saat kampanye vaksinasi COVID-19 massal untuk lansia di Denpasar, Bali, Indonesia, 06 April 2021.
Foto: EPA-EFE/MADE NAGI
Seorang perempuan menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum menerima suntikan vaksin COVID-19 saat kampanye vaksinasi COVID-19 massal untuk lansia di Denpasar, Bali, Indonesia, 06 April 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) Laura Navika Yamani meminta penerintah fokus pada vaksinasi Covid-19 untuk kelompok lanjut usia (lansia). Sebab, partisipasi lansia di Tanah Air yang telah mendapatkan vaksin ini masih rendah.

"Tentunya kelompok lansia harus mendapatkan fokus dari pemerintah untuk vaksinasi," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (7/4).

Baca Juga

Ia mengakui, partisipasi kelompok ini yang telah mendapatkan vaksin Covid-19 masih rendah. Ia juga meminta pemerintah juga memastikan sosialisasi jenis vaksin yang diberikan kepada lansia dijamin keamanannya. Menurutnya, memang kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) tidak selalu berhubungan dengan vaksinasi namun ini perlu diinvestigasi.

"Nah, informasi mengenai ini harus transparan diberikan kepada masyarakat. Sebab, partisipasi lansia yang rendah juga dipengaruhi oleh informasi terkait KIPI," katanya.

Berkaca dari negara lain, Inggris dan Israel telah memulai program vaksinasi Covid-19 untuk kelompok sasaran lanjut usia (lansia). Hasilnya, angka penularan virus hingga kematian di dua tempat ini berkurang signifikan.

Baca juga : Penembak FPI tak Ditahan, Adrianus: Tak Usah Dipersoalkan

Dokter Spesialis Penyakit Dalam/Vaksinolog Dirga Sakti Rambe mengutip data bahwa 80 persen lansia  yang tinggal di dua tempat yaitu Inggris dan Israel telah mendapatkan vaksinasi Covid-19.  

"Ternyata, angka kematian di Inggris dan Israel berkurang 30 persen dan penularan turun 50 persen. Kita di Indonesia bisa melakukan hal yang sama," ujarnya saat mengisi konferensi virtual bertema Tugas Mulia Urus Lansia, Selasa (6/4).

Berdasarkan data vaksinasi Covid-19 dari situs Kementerian Kesehatan (Kemenkes) hingga 6 April 2021 per pukul 18.00 WIB yang dihimpun Republika, partisipasi lansia terlihat masih rendah. Terlihat dari 21.553.118 kelompok sasaran lansia, mereka yang telah divaksin masih dibawah 10 persen.

Rinciannya kelompok senja yang telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama sebanyak 1.813.087 atau 8,41 persen, kemudian lansia yang mendapatkan vaksin dosis kedua sebanyak 400.533 orang atau 1,86 persen. Jumlah lansia di Indonesia yang mendapatkan vaksin Covid-19 lebih sedikit ketika dibandingkan dengan petugas pelayanan publik sebanyak 17.327.169 kelompok sasaran.

Petugas publik yang telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama sebanyak 5.763.219 atau sebesar 33,26 persen dan vaksinasi dosis kedua sebanyak 2.730.226 atau 15,76 persen. 

Baca juga : Vaksinasi di MUI Pakai AstraZeneca, Ini Harapan Menkes

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِلَيْهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيْعًاۗ وَعْدَ اللّٰهِ حَقًّاۗ اِنَّهٗ يَبْدَؤُا الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيْدُهٗ لِيَجْزِيَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ بِالْقِسْطِۗ وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَهُمْ شَرَابٌ مِّنْ حَمِيْمٍ وَّعَذَابٌ اَلِيْمٌ ۢبِمَا كَانُوْا يَكْفُرُوْنَ
Hanya kepada-Nya kamu semua akan kembali. Itu merupakan janji Allah yang benar dan pasti. Sesungguhnya Dialah yang memulai penciptaan makhluk kemudian mengulanginya (menghidupkannya kembali setelah berbangkit), agar Dia memberi balasan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan dengan adil. Sedangkan untuk orang-orang kafir (disediakan) minuman air yang mendidih dan siksaan yang pedih karena kekafiran mereka.

(QS. Yunus ayat 4)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement