Warga Jatim Diminta Waspadai Cuaca Ekstrem
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Warga mengendarai motor menerobos hujan | Foto: Antara/Rahmad
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, kondisi atmosfer terkini terpantau beberapa gangguan atmosfer. Situasi ini menyebabkan adanya potensi peningkatan intensitas curah hujan di Jawa Timur (Jatim).
Kepala Kepala Stasiun BMKG Juanda, Surabaya, I Wayan Mustika menjelaskan, saat ini Jatim telah berada di masa pancaroba atau peralihan musim. Oleh sebab itu, masyarakat perlu mewaspadai adanya potensi terjadinya cuaca ekstrem. "Seperti hujan es, puting beliung, hujan lebat, dan angin kencang sesaat dari awan Cumulonimbus," katanya.
Wayan juga melaporkan pola tekanan rendah dan siklon tropis Seroja di selatan Indonesia telah aktif. Hal ini membentuk palung tekanan rendah memanjang dari barat ke timur. Dengan demikian, bisa menyebabkan adanya konvergensi (zona pertemuan angin) di Jatim.
Selain itu, saat ini aktifnya MJO yang membawa massa udara basah ke wilayah Indonesia juga berpengaruh terhadap proses dinamika atmosfer Jatim. Hal tersebut diperkuat dengan adanya gangguan gelombang Rossby yang dapat meningkatkan potensi kejadian cuaca ekstrem.
Berdasarkan beberapa gangguan atmosfer tersebut, masyarakat perlu mewaspadai curah hujan dengan intensitas lebat. Fenomena ini dapat disertai kilat/petir dan angin kencang yang dapat berpotensi terjadi untuk sepekan ke depan di beberapa wilayah Jatim. Beberapa di antaranya seperti Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Tuban, Bojonegoro, Jombang dan Nganjuk.
"Kemudian Tulungagung, Batu, Jember, Situbondo, Banyuwangi, Pamekasan, Mojokerto, Madiun, Ponorogo, Magetan, Pacitan, Tuban, Blitar, Kediri, Malang, Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Gresik, Sumenep, Bangkalan, dan Sampang," katanya.
Untuk masyarakat pesisir dan para pengguna transportasi laut diharapkan mewaspadai potensi gelombang tinggi di wilayah perairan Jatim. Masyarakat juga diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana hidrometeorologi. Dalam hal ini seperti potensi banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin.