REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Korps Marinir TNI AL mengirimkan Satuan Tugas Kemanusiaan untuk penanganan bencana alam angin kencang, banjir bandang, dan tanah longsor yang menerpa Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak Ahad (4/4) dini hari WIB.
Pelepasan tugas dipimpin langsung Kepala Pusat Kesehatan TNI Mayor Jenderal Tugas Ratmono didampingi Kepala Dinas Kesehatan Korps Marinir Kolonel Laut (K) Aryo Bintoro, Komandan Resimen Bantuan Tempur 1 Korps Marinir Kolonel Mar Ervan Dian di Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (7/4).
Komandan Korps Marinir TNI AL, Mayor Jenderal TNI (Mar) Suhartono, mengatakan, sesuai dengan perintah langsung dari Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Korps Marinir mengirimkan 22 prajurit untuk melaksanakan Satuan Tugas Kemanusiaan Penanggulangan Bencana di NTT.
"Satgas merupakan panggilan tugas dari ibu pertiwi, untuk membantu saudara-saudara sebangsa yang membutuhkan pertolongan, Ini menuntut kesigapan kalian, kesiapan kalian dan keikhlasan kalian untuk melaksanakan tugas," kata Suhartono di Lanud Halim Perdanakusuma dalam siaran pers, Rabu.
Satuan tugas itu dipimpin Mayor Mar Donni yang sehari-hari menjabat Perwira Operasi Batalion Angkutan Bermotor 1 Marinir. Ia memimpin pengecekan terakhir personel dan material yang diberangkatkan.
Seluruh personel berikut perlengkapan diterbangkan dari Lanud Halim Perdanakusuma menggunakan C-130 Hercules nomor registrasi A-I323. Perlengkapan yang dibawa pada Satgas Kemanusiaan kali ini antara lain satu ambulans, tiga tenda singapura, dua tenda malvinas, 22 fiellabind, tujuh tabung oksigen, dan tujuh set bedah minor.
Menurut Suhartono, perlengkapan lain yang dibawa adalah perlengkapan dokter, tiga perlengkapan rawat, obat-obatan, dan alat kesehatan dukungan Dinas Kesehatan TNI AL.