REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Satuan Tugas Penanganan Covid-19 merilis data terkait zona Covid-19 se-Indonesia. Tercatat, di Pulau Jawa, daerah yang masih berstatus zona merah atau wilayah dengan risiko tinggi penyebaran Covid-19 hanya Kota Tangerang Selatan, Banten.
Menanggapinya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Alin Hendarlin Mahdaniar mengatakan ada keterlambatan input data pada kasus tersebut. "Data lama di Tangsel baru terinput di aplikasi NAR (New All Record) pusat dalam minggu ini," ujar Alin kepada wartawan, Rabu (7/4).
Dia menjelaskan, selama ini terdapat perbedaan data antara data di pusat dengan data di daerah. Data yang dilaporkan oleh pemerintah daerah, kata Alin, belum terinput seluruhnya di pemerintah pusat.
"Oleh karenanya sejak Selasa kemarin pusat menyamai datanya dengan yang di daerah, sehingga dalam satu minggu seolah kasus di daerah naik signifikan padahal itu kasus lama yang baru ter-input," terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti menyampaikan tidak ada lonjakan kasus konfirmasi Covid-19 di Provinsi Banten. Di samping itu, angka kesembuhan Banten juga tertinggi. "Tidak ada kenaikan signifikan jumlah kasus Covid-19 di Banten pada pekan ini," kata dia.
Data Dinkes Banten mencatat Tangsel masih berada di zona oranye atau wilayah dengan risiko sedang penyebaran Covid-19. Satgas Covid-19 Kota Tangsel mencatat penambahan kasus tekonfirmasi sebanyak 85 hingga totalnya menjadi 10.150 kasus. Sebanyak 9.247 di antaranya dinyatakan sembuh dengan adanya penambahan harian sebanyak 41 orang.
Jumlah pasien yang masih dirawat bertambah 44 menjadi 531 orang, sementara tidak ada penambahan pasien yang meninggal dunia. Jumlah orang yang meninggal dunia akibat Covid-19 di Tangsel tercatat sebanyak 372 orang.