REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI MPO) Affandi Ismail menanggapi pernyataan Ketua HMI MPO Cabang Jakarta, Irfan Maftuh yang mengancam ingin mengkudeta dirinya. Menurutnya, ancaman tersebut tidak memilliki alasan yang kuat secara konstitusional.
"Apa alasan secara konstitusional ingin mengkudeta saya? Saat ini, saya santai saja dan tidak ingin merespon ancaman itu," katanya saat dihubungi Republika, Rabu (7/4).
"Bagi saya menjaga marwah Pengurus Besar HMI MPO yang saya pimpin jauh lebih penting dari pada saya merespon ancaman itu karena bagi saya ancaman itu tidak memiliki alasan yang kuat secara konstitusional," ujarnya lagi.
Namun, ketika ditanya apakah hal ini akan diselesaikan secara internal HMI. Dia mengaku, sejauh ini belum ada kajian di internal PB HMI terkait hal tersebut.
"Saya belum bisa komentar dan sejauh ini belum ada kajian di internal PB HMI," kata dia.
Sebelumnya diketahui, Ketua Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI MPO) Cabang Jakarta, Irfan Maftuh, memimpin demonstrasi terhadap Gubernur DKI Anies Baswedan. Irfan Maftuh juga mengancam mengkudeta Ketua Umum Pengurus Besar (PB) HMI MPO, Affandi Ismail.
"Maka, hari ini, PB Affandi Ismail saya ingatkan, jangan sampai (HMI MPO) cabang-cabang Jakarta mengkudeta Anda. Saya ingatkan kepada Affandi Ismail, HMI MPO cabang Jakarta dan HMI MPO cabang Jaksel, dan cabang Jakarta keseluruhan, itu akan melawan Affandi Ismail karena beliau tanpa konfirmasi untuk mengatakan bahwa mereka tidak terlibat. Menurut kami, mereka sudah mencampuri urusan internal ataupun struktur HMI cabang Jakarta ataupun cabang se-Jakarta," kata Irfan di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (6/4).
Sebelumnya, sejumlah mahasiswa mengatasnamakan Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI MPO) melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (6/4). Mereka menuntut agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera menangkap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang diduga terlibat kasus korupsi.
Berdasarkan pantauan Republika massa tiba di Balai Kota DKI Jakarta sekitar pukul 13.30 WIB. Personel kepolisian pun berjaga dan disiagakan di lokasi tersebut. Para peserta demonstrasi membawa sejumlah atribut, seperti bendera Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) berwarna hijau.
Ketum HMI MPO Cabang Jakarta Irfan Maftuh mengatakan, aksi demonstrasi ini dilakukan karena diduga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan kepengurusannya banyak memiliki kasus korupsi. Salah satunya, kata dia, terkait dengan rumah DP 0 rupiah.
"Hari ini kawan-kawan HMI, majelis penyelamat organisasi (MPO) secabang Jakarta mengadakan aksi demonstrasi di depan Balai Kota untuk mendesak KPK agar segera tangkap Anies," kata Irfan Maftuh, Selasa (6/4).