REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ganda putra melakukan latihan di luar Pelatnas Cipayung untuk melakukan penyegaran. Kevin Sanjaya dkk sejak Senin (5/4) hingga Kamis (8/4) berlatih di Jawa Tengah, tepatnya Solo dan Sragen.
Ikut pula dalam rombongan pelatih kepala Herry IP, asisten pelatih Aryono Miranat, dan pelatih fisik Ricky Susiono.
Latihan di Solo dan Sragen ini, menurut Herry IP, adalah bentuk penyegaran. Hal ini juga sebagai obat kecewa dengan apa yang terjadi di All England 2021 lalu.
"Ya saya sengaja bawa anak-anak ke sini untuk mengembalikan kondisi dan semangat mereka, terutama tiga pasangan utama, Marcus/Kevin, Ahsan/Hendra, dan Fajar/Rian," ujar Herry dalam rilis PBSI, Rabu (7/4). "Karena kan mereka kecewa dengan apa yang terjadi di All England kemarin. Jadi ini untuk penyegaran, refreshing, tapi tetap jalani program latihan."
Herry mengungkapkan bahwa program latihan yang diberikan tim pelatih selama di sana hanya latihan gim. Ini dimaksudkan untuk tetap menjaga mood para pemain agar tetap dalam kondisi yang baik.
"Latihannya hari ini dan kemarin (6/4) itu latihan gim saja. Tapi ada hadiahnya," kata Herry. "Makanya ini kami sebutnya All Sragen ha ha ha," canda Herry.
Usai latihan di Solo dan Sragen, tim ganda putra akan langsung kembali ke pelatnas untuk fokus pada persiapan turnamen-turnamen berikutnya. Herry berharap penyegaran ini bisa berdampak positif pada anak asuhannya saat kembali ke markas nanti.
"Harapan saya, saat balik pelatnas nanti anak-anak sudah fresh, sudah segar. Rasa kecewa sudah bisa terobati. Dan siap lagi untuk persiapan ke turnamen Malaysia dan Singapura. Untuk pemain pelapis bisa ke India dan Spanyol," ujar Herry.
Terkait wacana perubahan sistem skor, Herry mengaku bahwa ganda putra sudah sering menerapkan poin 11 dalam latihan. "Untuk poin 11, kami sudah sering lakukan di latihan sebagai antisipasi, ada programnya. Kalau nanti jadi diterapkan, tinggal latihannya menjadi kontinyu dan detail," tutup Herry.