REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menyediakan sebanyak 50 bus sekolah selama uji coba pembelajaran tatap muka sejak 7 hingga 29 April 2021 mendatang. Bus-bus sekolah itu disiapkan untuk membantu mobilitas para siswa saat berangkat dan pulang sekolah.
"Mulai hari ini kami sudah mengoperasikan bus sekolah di beberapa rute dan wilayah yang sekolahnya sudah melaksanakan tatap muka," kata Kepala Dishub DKI Syafrin Liputo di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (7/4).
Syafrin menjelaskan, ada 17 rute bus sekolah yang disiapkan di lima kota administrasi Jakarta. Ia menyebut, di Jakarta Barat terdapat tiga rute yang terdiri dari rute 3 Kamal-Kalideres, rute 18 Meruya-Ciledug-Joglo dan rute 19 Bendungan Hilir-Kemanggisan.
Kemudian, untuk wilayah Jakarta Pusat ada tiga rute yang meliputi zonasi 5 Pulogadung-Paseban. Lalu, rute 1 Perintis Kemerdekaan-Lapangan Banteng, serta zonasi 7 Cikini-Rawamangun.
"Untuk wilayah selatan ada empat rute yang dilayani bus sekolah, yaitu rute 6 Pasar Minggu-Kebayoran, rute 7 Pasar Minggu-UI, rute 11 Blok M-Ciledug, dan rute 14 Blok M-Pondok Labu," jelas Syafrin.
Sementara itu, ada lima rute di Jakarta Timur yang meliputi zonasi 1 Pondok Gede-Ranco, zonasi 7 Rawamangun-Cikini, zonasi 8 Lubang Buaya-Ranco. Kemudian, rute 3 TMII-Gandaria, dan rute 4 Perintis Kemerdekaan-Pondok Kopi
Berikutnya, wilayah Jakarta Utara ada dua rute, yaitu zonasi 11 Kapuk-Cideng dan zonasi 12 Rorotan-Rawabebek. Dia menuturkan, kapasitas penumpang di dalam bus dibatasi maksimum 50 persen dari jumlah kursi yang tersedia.
Ia menambahkan, operasional bus-bus itu menyesuaikan dengan jadwal 85 sekolah yang melakukan uji coba pembelajaran tatap muka. "Sesuai dengan jadwal dari sekolah kapan dibuka tatap mukanya, kami menyesuaikan," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Dinas Pendidikan DKI Jakarta akan menggelar uji coba (piloting) pembelajaran tatap muka (PTM) terhadap 85 sekolah di Ibu Kota, mulai tanggal 7-29 April 2021. Jumlah tersebut telah melalui asesmen tahap satu dan dua dari total 100 sekolah yang mengikuti asesmen dari Disdik DKI Jakarta.
"Dari 100 itu sisanya 85 sekolah, piloting SD, SMP, SMA, SMK," kata Humas Disdik DKI Jakarta Taga Radja saat dihubungi, Selasa (6/4).