REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR--Sebelum masa pandemi, Rumah Zakat rutin memberikan bantuan makanan tambahan berupa PMT secara bergilir kepada beberapa posyandu di Desa Gudang, kabupaten Cianjur Jawa Barat. Namun, setelah pandemi Rumah Zakat dibantu kader posyandu melakukan home visit dalam menyalurkan PMT nya dan itupun tidak diberikan kepada seluruh sasaran posyandu, tetapi hanya untuk balita yang terindikasi kekurangan gizi saja.
Indikatornya dapat dilihat dari berat badan yang tidak sesuai dengan usia. Selain itu, Bidan desa pun telah melakukan penyuluhan dan pemberian biskuit kepada para balita terindikasi ini, namun karena lemahnya pengetahuan orangtua dan kesibukan mereka menyebabkan tidak ada perubahan yang signifikan walaupun telah diberikan bantuan. Salah satunya balita yang bernama Irfan Nawawi (18 bulan) yang memiliki berat hanya 7,8 kilogram dimana seharusnya memiliki berat badan ideal 10 kilogram.
Beberapa alasan orang tua seperti anaknya susah makan, habis sakit, dan lain-lain menjadi salah satu penyebab gizi kurang ini. Relawan Rumah Zakat pun mengajak agar para ibu jangan sampai bosan untuk memberikan makanan yg sehat untuk anaknya bahkan harus berkreasi menciptakan menu makanan yang disukai anak-anak. "Terima kasih Rumah Zakat, yang selalu peduli terhadap masyarakat, makanannya unik, nasinya ada matanya, lucu," kata nenek Irfan.