REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia, Islah Bahrawi mengatakan setiap potensi penyebaran ideologi radikalisme di Indonesia harus ditutup. Menurutnya banyak cara dan konsep untuk membendung penyebaran radikalisme, salah satunya dimulai dari keluarga.
"Selain pencegahan secara masif dan komprehensif oleh negara, pencegahan radikalisme dimulai dari keluarga," kata Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia Islah Bahrawi, dalam keterangan tertulis, Rabu (7/4/2021).
Islah menilai, keluarga mempunyai peran paling utama dalam membendung ideologi radikalisme, khususnya untuk kalangan anak muda yang rentan terpapar radikalisme. "Keluarga menjadi kekuatan penting untuk berusaha melawan radikalisme. Kontra radikal bisa dilawan lewat keluarga, paling awal," ujarnya.
Walaupun, kata dia, ada beberapa kasus seorang anak menemukan ideologi radikalisme sendiri self radicalism. Tapi tetap sebenarnya peran orang tua mengawasi anak-anaknya menjadi dominan. Dia menilai masuknya ideologi radikalisme ke satu negara karena ada celah kosong.
"Negara tidak boleh diam. Negara harus menggunakan tangan besi. Kalau kita lemah mengatasi ini, semua akan terlambat," tuturnya.