Kamis 08 Apr 2021 06:49 WIB

Pertani Siap Serap Gabah Petani 300 Ribu Ton

Penyerapan gabah oleh Pertani bersifat komersial

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Badan Ketahan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian dan PT Pertani berkolaborasi menyerap gabah petani di Kendal, Jawa Tengah. (Ilustrasi)
Foto: ANTARA/Irwansyah Putra
Badan Ketahan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian dan PT Pertani berkolaborasi menyerap gabah petani di Kendal, Jawa Tengah. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Ketahan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian dan PT Pertani berkolaborasi menyerap gabah petani di Kendal, Jawa Tengah. Program yang diselenggarakan di Unit Penggilingan Padi PT Pertani (Persero) Kendal ini merupakan tindak lanjut atas arahan Kementan untuk bersama dalam menggalakan gerakan penyerapan gabah petani.

Untuk mewujudkan kegiatan serap gabah petani tersebut, Kementan menandatangani (MoU) dengan PT Pertani (Persero) terkait program serap gabah petani. Kerja sama ini diatur melalui perjanjian antara Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) (Persero) untuk mewakili PT Pertani (Persero) karena penunjukannya sebagai ketua klaster panganBUMN.

Kepala BKP, Agung mengatakan, PT Pertani sebagai BUMN Pangan yang juga bergerak di bidang perberasan mempunyai potensi sarana dan prasarana PT Pertani (Persero) yang cukup besar serta seperti dryer dan Rice Milling Unit (RMU) yang tersebar secara nasional.  Dengan kapasitas dryer rata-rata 30 ton per hari dan kapasita RMU 2-3 ton per jam, serta peluang pasar beras yang masih terbuka lebar khususnya antar pulau, Agung yakin PT Pertani bisa menyerap gabah petani hingga 300 ribu ton.

Kepala BKP, Agung menambahkan, penyerapan gabah oleh Pertani bersifat komersial, sehingga pihaknya dapat membeli di atas HPP. “Penyerapan Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) itu sifatnya public service obligation (PSO) dan harga telah ditentukan pemerintah. Sedangkan Pertani ini kita dorong penyerapan secara komersial” paparnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Pertani (Persero) Maryono mengatakan, sebagai BUMN klaster pangan, Pertani konsen terhadap kesejahteraan petani pascapembelian  harga di atas harga pokok penjualan (HPP). Ini dilakukan guna mendukung kesejahteraan para petani agar petani tidak trauma dan dapat terus melakukan budidaya di panen yang akan datang

“Hari ini kita off take dengan harga Rp 4.300. Di Banyuwangi dan Karawang harganya juga sama, untuk Provinsi Jawa Tengah sendiri kita sudah serap 3.000 ton,” terang Maryono

Pihaknya ingin agar harga gabah petani tidak anjlok saat panen raya karena kenyataanya hasil panen gabah petani yang sudah diserap oleh PT Pertani (Persero) berkualitas.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement