Kamis 08 Apr 2021 09:29 WIB

Ibu di Bandung Barat Bunuh Diri Terlilit Utang Rp 5 Juta

Korban utang ke temannya, gantung diri, sebelumnya menghilangkan nyawa dua anaknya.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Erik Purnama Putra
Ibu bunuh diri karena terlilit utang (ilustrasi).
Foto: Republika/Mardiah
Ibu bunuh diri karena terlilit utang (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Seorang ibu dan dua orang anaknya yang ditemukan tewas di rumahnya di Kampung Margamulya, Desa Cipatat, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, ternyata diketahui terlilit utang sebesar Rp 5 juta kepada temannya. Saat ini, aparat sedang melakukan autopsi terhadap korban untuk memastikan penyebab kematian.

"Masih menunggu autopsi," ujar Kasatreskrim Polres Cimahi, AKP Yohannes Redhoi saat dikonfirmasi di Bandung Barat, Kamis (8/4). Ia menuturkan, diduga kuat sebelum melakukan aksi bunuh diri, sang ibu terlebih dahulu menghilangkan nyawa kedua anaknya.

"Iya, diduga keras seperti itu," ujarnya. Yohannes melanjutkan, korban meninggalkan sebuah surat dan menyampaikan ucapan pamit. Korban terlilit utang bukan kepada rentenir atau pinjaman online, tetapi kepada teman korban.

"Intinya almarhumah terlilit utang kemudian pamit. Info dari suaminya (utang) ke teman korban Rp 5 juta," katanya. Yohannes mengaku, jajarannya belum menemukan motif lain yang membuat korban memutuskan mengakhiri hidupnya.

Kapolsek Cipatat Kompol Yana Supyana mengatakan, peristiwa tersebut terungkap saat salah seorang kerabat korban, Reja mendapatkan pesan singkat dari suami korban, Asep Burhanudin. Asep meminta bantuan Reja untuk memeriksa keberadaan korban di rumahnya pada Rabu (7/4) siang WIB. Saat itu, Asep sedang menjalani pendidikan satpam di Cileunyi, Kabupaten Bandung.

"Ketika itu suami korban sedang menjalankan pendidikan satpam di daerah Cileunyi istrinya dihubungi tidak ada jawaban kemudian saksi Reja menggedor pintu rumah korban sebanya tiga kali, namun tidak ada respon," ujar Yana.

Dia menuturkan, Reja akhirnya berusaha melihat korban dari lubang yang berada di atas pintu dan mendapati anak-anak sedang tertidur dengan posisi terlentang. Kondisi tersebut dilaporkan oleh Reja kepada suami korban pada Rabu sore.

Pascamenyelesaikan pendidikan, suami korban pulang ke rumah dan langsung menggedor rumah. Namun, tidak terdapat jawaban dari istri. Hingga, Asep akhirnya pintu rumah didobrak. Tiba-tiba suami korban berteriak histeris karena melihat istrinya bunuh diri.

"Korban pada waktu dilihat oleh suaminya, posisi gantung diri di tiang pintu kamar dengan menggunakan kain selendang," ujarnya. Selain itu, ditemukan surat yang dibuat oleh korban yang berisi keluhan dan memiliki beban utang serta menulis kata pamit.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement