Kamis 08 Apr 2021 11:51 WIB

Dishub DKI: Pengguna Jalur Sepeda Meningkat Signifikan

Peningkatan penggunaan jalur sepeda terjadi setiap akhir pekan

Rep: Flori Sidebang/ Red: Esthi Maharani
Warga bersepeda di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Ahad (21/3/2021).
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warga bersepeda di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Ahad (21/3/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, terdapat peningkatan penggunaan jalur sepeda setiap akhir pekan (weekend). Dia menyebut, meningkatnya pengguna jalur sepeda dapat mencapai dua kali lipat dibandingkan dengan hari kerja (weekdays).

"Total penggunaan Jalur sepeda itu ada peningkatan. Di weekdays itu 3 ribuan pengguna. Sementara di (hari) Sabtu bisa 12 ribuan (orang). Meningkat dua kali lipat bahkan bisa 30 ribuan di Ahad," kata Syafrin, Kamis (8/4).

Menurut Syafrin, peningkatan jumlah pengguna tersebut sangat fantastis jika dibandingkan dengan saat belum ada jalur sepeda. Oleh karena itu, sambung dia, Pemprov DKI akan terus berupaya meningkatkan fasilitas jalur sepeda sehingga dapat memenuhi aspek keamanan dan kenyamanan pengguna jalur tersebut.

"Ini harus difasilitasi secara baik oleh pemprov, sehingga animo masyarakat yang jadikan sepeda sebagaj alat mobilitas terfasilitasi dan terpenuhi aspek keselamatan, keamanan, kenyamanan dari pengguna sepeda yang dimana mereka ada di ruang lalu lintas bersama kendaraan bermotor lainnya," jelas dia.

Salah satu upaya pemprov memfasilitasi para pesepeda adalah dengan membangun jalur sepeda permanen di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin. Namun, pembangunan itu molor dari rencana rampung pada akhir Maret 2021. Molornya proyek pembangunan karena ada pemindahan lajur TransJakarta.

"Itu lajur (TransJakarta) akan digeser lebih ke timur, sehingga satu lajur yang ada di sisi timur akan masuk ke lajur sisi barat, sehingga akan ada konsistensi lajur," ujarnya.

Ia mencontohkan pemindahan lajur TransJakarta di kawasan Dukuh Atas yang sejatinya akan digunakan untuk jalur sepeda. Syafrin berujar, dengan digesernya lajur TransJakarta, maka akan ada tiga lajur lalu lintas untuk kendaraan bermotor dan satu jalur sepeda permanen bisa dibangun tanpa kendala.

"Kemudian (hambatan) termasuk di dalamnya pembangunan di Taman Semanggi. Ini juga perlu masukan secara komprehensif dari seluruh elemen," ucap dia.

Meski demikian, Syafrin mengatakan, saat ini Dinas Perhubungan DKI Jakarta sedang melakukan percepatan agar jalur permanen itu bisa segera rampung. "Untuk jalur sepeda permanen memang saat ini terus dilakukan percepatan," kata Syafrin.

Saat ini jalur sepeda yang sudah dipasang pembatas (planter box) hanya terealisasi 11,3 persen. Dari 4.454 pembatas yang ditargetkan dipasang, baru direalisasikan sebesar 505 pembatas.

"Di sana (jalur sepeda rencana permanen) sudah ada marka. Marka yang memang itu disiapkan, ada marka memanjang itu semua akan diletakkan pembatasdi sana," kata Syafrin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement