REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Pelatih Sassuolo Roberto De Zerbi pulang dari San Siro dengan perasaan frustrasi karena kalah 1-2 dari Inter Milan dalam pertandingan Serie A Liga Italia yang berakhir Kamis (8/4) dini hari WIB. Ia kesal timnya pulang dengan tangan kosong meski unggul dalam penguasaan bola.
Sassuolo mendominasi permainan namun tertinggal 0-2 oleh gol yang dicetak Romelu Lukaku dan Lautaro Martinez lewat skema serangan balik. Inter bermain lebih taktis dan efisien pada laga tersebut.
“Ketika Anda bermain seperti ini dan pergi dengan tangan kosong, itu pasti menyakitkan,” kata De Zerbi dilansir dari Football Italia, Kamis (8/4).
Ia juga kesal karena wasit tak memberikan hadiah penalti kepada timnya ketika Stefan de Vrij menarik kaus Giacomo Raspadori di area terlarang. Menurutnya seharusnya Sassuolo mendapatkan penalti. Ia pun menyatakan perasaan tak sukanya kepada wasit Massimiliano Irrati.
Ia mengeklaim setiap kali dia memimpin pertandingan yang melibatkan Sassuolo, dia tak melakukan pekerjaannya dengan baik. De Zerbi mengau tak suka kinerjanya sejak awal hingga akhir pertandingan. Potensi hadiah penalti tersebut dinilai momen krusial karena saat itu Sassuolo baru tertinggal satu gol.
Namun yang lebih mengecewakan Sassuolo tak bisa menang, khususnya pada babak pertama yang banyak mendapatkan peluang. Ia juga kesal atas pendekatan cara bermain Inter yang bermain praktis.
De Zerbi mengeluh pasukannya tidak bisa menutup umpan silang Ashley Young yang kemudian melahirkan gol pembuka Inter melalui sundulan Lukaku.
“Orang-orang terus berbicara tentang pentingnya keseimbangan, tetapi keseimbangan berarti mendominasi penguasaan bola tanpa kebobolan banyak dari serangan balik, yang kami lakukan hari ini. Keseimbangan tidak hanya bertahan dengan 10 orang di belakang bola,” jelasnya.