REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Pemerintah Jepang sedang memikirkan untuk memprioritaskan vaksin COVID-19 bagi para atlet yang mengikuti Olimpiade dan Paralimpiade, yang dimulai pada akhir Juli.Upaya vaksinasi Jepang jauh di belakang sebagian besar negara maju, dengan hanya satu vaksin yang disetujui dan sekitar satu juta orang telah menerima dosis pertama sejak Februari, bahkan ketika negara tersebut berjuang dengan meningkatnya jumlah kasus baru. Vaksinasi untuk lansia akan dimulai pekan depan.
Pemerintah setempat telah mulai melihat kemungkinan untuk memastikan semua atlet Olimpiade dan Paralimpiade mendapatkan vaksinasi akhir Juni.Kabar tersebut memicu kemarahan pada media sosial, dengan banyak komentar yang menyebut bahwa rencana awal pemerintah adalah vaksinasi yang memprioritaskan pekerja medis, orang tua dan mereka yang memiliki penyakit kronis, sementara warga biasa tidak akan menerima vaksin sebelum musim panas.
"Ini sangat aneh. Mengingat kami tidak tahu apakah semua lansia akan menerima vaksin mereka pada pertengahan Juni, Anda akan memastikan semua atlet mendapatkan vaksin?" Komen seorang warga Jepang.
Meskipun sebagian besar masyarakat Jepang ingin Olimpiade, yang sudah ditunda sekali, dibatalkan atau ditunda lagi, pemerintah mengatakan akan melaksanakan ajang olahraga tersebut sesuai rencana mulai 23 Juli.Hal itu mendorong warganet Jepang untuk berkomentar. "Mereka pasti benar-benar ingin Olimpiade dilangsungkan, jika mereka punya rencana seperti ini,".