Jumat 09 Apr 2021 05:13 WIB

Atasi Penggangguran, Pemprov Jabar Buat Situs Jabarjawara.id

Adanya data yang terhimpun memudahkan pengambilan kebijakan, termasuk lowongan kerja

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi meluncurkan situs jabarjawara.id. Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat Taufik Garsadi, selain menyediakan informasi lowongan kerja, portal dalam jaringan (online) ini pun diharapkan bisa menghimpun berbagai data yang diperlukan terkait industri dan ketenagakerjaan.
Foto: istimewa
Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi meluncurkan situs jabarjawara.id. Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat Taufik Garsadi, selain menyediakan informasi lowongan kerja, portal dalam jaringan (online) ini pun diharapkan bisa menghimpun berbagai data yang diperlukan terkait industri dan ketenagakerjaan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi meluncurkan situs jabarjawara.id. Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat Taufik Garsadi, selain menyediakan informasi lowongan kerja, portal dalam jaringan (online) ini pun diharapkan bisa menghimpun berbagai data yang diperlukan terkait industri dan ketenagakerjaan.

Selama ini, kata Taufik, pihaknya kesulitan untuk menghimpun data ketenagakerjaan. "Selama ini data kita hanya baru sebagian, jadi data penganggur yang baru itu hanya berdasarkan data BPS, 2,53 juta. By name by addres baru 80 ribu yang dirumahkan, 18 ribu yang di-phk," ujar Taufik di Bandung, Kamis (8/4).

Taufik mengaku, sulitnya menghimpun data ini dikarenakan setiap pihak memegang datanya secara masing-masing. "Perguruan tinggi, dinas pendidikan, mereka memegang data sendiri-sendiri. Demikian juga perusahaan, pegang data sendiri-sendiri," katanya 

Padahal, kata dia secara aturan setiap perusahaan wajib menginformasikan kepada pemerintah terkait penerimaan dan pemberhentian tenaga kerja. "Setiap perusahaan, kalau merekrut tenaga kerja, harus disampaikan ke pemerintah," katanya.

Adanya data yang terhimpun ini, kata dia, akan memudahkan dalam berbagai hal terutama dalam mengambil kebijakan. Sebagai contoh, menurutnya perusahaan akan lebih mudah mencari tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan.

Begitu pun bagi masyarakat, mereka akan mengetahui lowongan kerja yang sesuai dengan keahliannya. Oleh karena itu, melalui jabarjawara.id yang dibangun hasil kerjasama dengan topkarir, perusahaan yang menginformasikan lowongan kerja, Taufik berharap bisa menghimpun data yang lengkap dan akurat terkait ketenagakerjaan."Kalau kita punya big data, apapun bisa dilakukan. Sharing data ini yang bisa dilakukan," katanya.

Nantinya, kata dia, portal jabarjawara.id akan memuat sejumlah data baik yang diperlukan perusahaan untuk mencari tenaga kerja maupun bagi masyarakat yang akan mencari kerja. Tak hanya itu, dalam situs inipun akan diketahui mengenai potensi dan keahlian warga Jawa Barat.

Sebab, kata dia, dalam portal jabarjawara.id inipun pihaknya menyediakan tes minat dan bakat bagi tiga juta warga. "Kita berharap melalui pancingan tiga juta tes minat dan bakat ini, kita bisa mulai untuk menghimpun semua data ketenagakerjaan," katanya. 

Bahkan, Taufik optimistis, tiga juta  warga yang mengikuti tes minat dan bakat inipun diproyeksikan mendapat pekerjaan hingga 2023. Menurutnya, dalam jabarjawara.id ini akan dinformasikan mengenai lowongan perkerjaan dari seluruh perusahaan di Jawa Barat.

Hingga saat ini, kata dia terdapat 80 ribu perusahaan yang bermitra dalam program ini. "Berharap seluruh perusahaan masuk ke sana, ini menjadi hal yang sangat krusial, (penambahan) ini bergerak terus," katanya.

Taufik pun optimistis hingga 2023 pengangguran akan tertangani seiring pemulihan ekonomi pascapandemi covid-19. "Kalau dunia usaha kita pulih, dua tahun ini sudah pemulihan sampai 2023 selesai. Tapi tidak seperti yang lalu, perusahaan pulih yang direkrut dari luar, tetap saja pengangguran," katanya.

Sementara menurut CEO Topkarir, Bayu Janitra, saat ini terdapat 3800 lowongan pekerjaan yang diumumkan di situs tersebut. "Kita akan terus canvasing ke perusahaan, supaya jumlah lowongan kerja terus bertambah, jadi bisa lebih banyak tenaga kerja yang diserap," katanya. 

Bayu menargetkan hingga bulan ini terdapat 10 ribu lowongan kerja yang diumumkan di jabarjawara.id. Selain itu,  masyarakat pun bisa meningkatkan keahlian dan pengetahuan dengan mengakses situs tersebut. Beberapa materi pelatihan bisa diikuti terutama menyangkut kewirausahaan. "Potensi kewirausahaan, kita sudah running 36 episode, keilmuan praktis," katanya.

Sebagai contoh, pihaknya menyediakan tayangan video tentang pengurusan legal formal bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah. "Cara-caranya dijelaskan, ada 38 episode," katanya.

Saat ditanya tentang keberadaan jabarjawara.id yang difungsikan untuk penghimpunan data, menurutnya sangat tepat. Pemerintah akan memiliki data yang cepat dan diperbaharui setiap saat.

"Ketika ada inisiatif dari pemerintah, ini bisa tepat guna. Misal jika masyarakat banyak yang minat teknologi, pemerintah bisa memulai pengembangan teknologi. Atau ketika ada perusahaan yang sedang berkembang, bisa lebih cepat mendapatkan talent," katanya.

Untuk memaksimalkan kinerja portal tersebut, dia memastikan pihaknya sudah menerapkan sistem keamanan yang baik. "Untuk sekuriti kita pakai server tier 4, di bawah sedikit tier keamanan perbankan. Lalu kalau ada lonjakan pengakses, langsung auto konflik. Kita enggak khawatir," katanya.

Kepala Bidang Perwakilan UMKM Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat, Zoelkifli M Adam, menyambut baik adanya jabarjawara.id. Melalui portal tersebut, pihaknya berharap akan lebih mudah dalam merekrut tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan industrinya."Ini solusi bagi pengusaha. Kami ada kesulitan dalam merekrut tenaga kerja, kami biasanya dengan bursa kerja, tapi belum maksimal," katanya. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement