Kamis 08 Apr 2021 16:50 WIB

Pemerintah Tambah Pesanan Sinovac Antisipasi Embargo

Pemerintah dalam tahap diskusi awal dengan China untuk tambahan pesanan.

Red: Indira Rezkisari
Seorang pria menerima satu dosis vaksin COVID-19 Sinovac di bilik vaksinasi drive-through di Medan, Sumatera Utara, Indonesia, 07 April 2021.
Foto: EPA-EFE/DEDI SINUHAJI
Seorang pria menerima satu dosis vaksin COVID-19 Sinovac di bilik vaksinasi drive-through di Medan, Sumatera Utara, Indonesia, 07 April 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menyampaikan pemerintah berencana menambah jumlah pemesanan sebanyak 90 juta-100 juta vaksin Sinovac. Tambahan vaksin dari Sinovac guna mengantisipasi kebijakan embargo di beberapa negara produsen.

"Kami sudah melakukan antisipasi dengan cara menambah jumlah vaksin Sinovac. Karena sampai sekarang yang tidak pernah miss jadwal pengirimannya adalah yang dari China," ujar Menkes dalam rapat kerja bersama DPR, yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis (8/4).

Baca Juga

Ia mengemukakan, semula Indonesia dijadwalkan mendapatkan vaksin sekitar 100 juta dosis pada 2021. Rinciannya 54 juta dosis vaksin dari GAVI dan 50 juta dari AstraZeneca. Namun jadwal itu bergeser seiring adanya kebijakan dari beberapa negara yang memproduksi vaksin.

"Yang dari Eropa dan dari India itu terbukti jadwalnya yang sudah didiskusikan kemudian bergeser karena berbagai macam masalah politik di negaranya masing-masing," ucapnya.