Kamis 08 Apr 2021 17:16 WIB

Sinergi BKP-Litbang Kementan Dongkrak UMKM Pangan Lokal

Mentan bentuk Satgas Diversifikasi Pangan Lokal untuk menurunkan konsumsi nasi

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi. Pembukaan gerai pangan lokal di Bogor menjadi salah satu penanda tekad pemerintah dalam menguatkan aksesibilitas pangan lokal bagi masyarakat. Gerai pangan lokal ini merupakan sinergi antara Badan Ketahanan Pangan (BKP) dengan Badan Litbang Pertanian.
Foto: BKP Kementan
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi. Pembukaan gerai pangan lokal di Bogor menjadi salah satu penanda tekad pemerintah dalam menguatkan aksesibilitas pangan lokal bagi masyarakat. Gerai pangan lokal ini merupakan sinergi antara Badan Ketahanan Pangan (BKP) dengan Badan Litbang Pertanian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembukaan gerai pangan lokal di Bogor menjadi salah satu penanda tekad pemerintah dalam menguatkan aksesibilitas pangan lokal bagi masyarakat. Gerai pangan lokal ini merupakan sinergi antara Badan Ketahanan Pangan (BKP) dengan Badan Litbang Pertanian. 

"Sebagai bagian dari gerakan diversifikasi pangan, kita bersinergi dengan Litbang melalui Gerai Pangan Lokal ini, ini tugas kita bersama sebagai tim satgas diversifikasi pangan," ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan, Agung Hendriadi, pada Kamis (8/4). 

Seperti diketahui, untuk mendorong gerakan diversifikasi pangan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo telah membentuk tim satgas diversifikasi pangan yang bertugas memastikan implementasi strategi diversifikasi pangan yang mencakup tiga aspek, yaitu peningkatan produksi, penguatan aksesibilitas, dan kampanye edukasi pangan lokal. 

"Tiga strategi ini kita terus terapkan dengan tujuan untuk menurunkan konsumsi beras kita menjadi 85 kg per kapita per tahun di tahun 2024," tutur Agung. 

Lebih lanjut Agung mengatakan, keberadaan gerai pangan lokal merupakan salah satu upaya penguatan aksesibilitas pangan bagi masyarakat serta pengembangan UMKM pangan lokal melalui pola kemitraan. 

"UMKM pangan lokal ini mesti kita dongkrak agar mampu bersaing dengan cara kita fasilitasi di gerai pangan lokal. Tidak hanya itu, kita juga mendorong UMKM pangan lokal untuk masuk ke marketplace," kata Agung. Ke depan, tambahnya, gerai pangan lokal ini akan terus dikembangkan di berbagai daerah, sehingga masyarakat mudah mengakses pangan lokal. 

Hal senada juga disampaikan Kepala Balai Besar Pascapanen Badan Litbang Pertanian, Prayudi Syamsuri, pada saat launching gerai pangan lokal Bogor, Sabtu (20/3). Menurutnya, gerai pangan lokal ini sebagai sarana untuk mempertemukan produk pangan lokal dengan konsumen. Produk pangan lokal yang inovatif serta kemasan menarik diharapkan mampu meningkatkan minat masyarakat dalam mengonsumsi pangan lokal. 

Seperti diketahui, Gerai Pangan Lokal yang berlokasi di Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian (BPATP) Taman Kencana Bogor ini di-launching bersama dengan Pasar Mitra Tani. Gerai ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Salah satunya Wakil Walikota Bogor Dedie A. Rachim. 

Dalam kunjungannya ke Gerai Pangan Lokal, Ahad (28/3), Dedie mengajak masyarakat Bogor dan sekitarnya untuk berbelanja aneka pangan lokal di gerai ini.

"Saya mengajak kepada seluruh masyarakat untuk berbelanja di gerai pangan lokal dan toko tani ini karena menyediakan pangan lokal dan pangan olahan dengan harga yang kompetitif," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement