Jumat 09 Apr 2021 07:08 WIB

Pupuk Indonesia Raih Penghargaan iNews Maker Award 2021

Agro Solution merupakan upaya perusahaan menjawab kebutuhan petani.

Rep: Dedy Darmawan Nasution / Red: Hiru Muhammad
Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi (tengah) didampingi Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia Nugroho Christijanto (kedua kanan), Direktur Utama Pupuk Kujang Maryadi (kedua kiri) dan Direktur Operasi dan Produksi Robert Sarjaka (kiri) menunjukan tanaman padi pada kegiatan Tanam Perdana Program Agrosolution di lahan uji seluas 210 hektare, Desa Pancakarya, Tempuran, Karawang, Jawa Barat, Kamis (25/3/2021). Program yang diinisiasi oleh PT Pupuk Indonesia tersebut guna meningkatkan produktivitas pertanian melalui penyediaan pupuk, benih, pestisida non-subsidi, akses permodalan dan kapasitas pengambilan hasil panen serta asuransi pertanian.
Foto: ANTARA/M Ibnu Chazar
Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi (tengah) didampingi Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia Nugroho Christijanto (kedua kanan), Direktur Utama Pupuk Kujang Maryadi (kedua kiri) dan Direktur Operasi dan Produksi Robert Sarjaka (kiri) menunjukan tanaman padi pada kegiatan Tanam Perdana Program Agrosolution di lahan uji seluas 210 hektare, Desa Pancakarya, Tempuran, Karawang, Jawa Barat, Kamis (25/3/2021). Program yang diinisiasi oleh PT Pupuk Indonesia tersebut guna meningkatkan produktivitas pertanian melalui penyediaan pupuk, benih, pestisida non-subsidi, akses permodalan dan kapasitas pengambilan hasil panen serta asuransi pertanian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Program Agro Solution PT Pupuk Indonesia (Persero) dinobatkan sebagai The Best Innovation in Social Business Model dalam ajang iNews Maker Award 2021 di Jakarta, Rabu (7/4). Program pendampingan petani tersebut dinilai paling banyak memberikan kontribusi bagi pemulihan ekonomi di tengah wabah Covid-19.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman, menjelaskan, Agro Solution merupakan upaya perusahaan menjawab kebutuhan petani. Melalui program tersebut, Pupuk Indonesia berupaya meningkatkan produktivitas pertanian, menambah penghasilan petani, serta mengedukasi petani meskipun menggunakan pupuk non-subsidi, tetap bisa memperoleh keuntungan. "Kami memberikan pendampingan secara komprehensif dalam budidaya tanaman padi oleh petani, baik melalui kegiatan off farm maupun on farm, dan melibatkan multi stakeholder," kata Bakir di Jakarta, Kamis (8/4).

Pada kegiatan off farm, lanjut Bakir, program Agro Solution memberikan akses permodalan kepada petani melalui perbankan, jaminan atas risiko gagal panen oleh perusahaan asuransi, serta kepastian pembelian hasil panen oleh trader atau offtaker.

Sedangkan di on farm, Pupuk Indonesia menyediakan produk input pertanian non-subsidi berkualitas, baik itu pupuk, benih, pestisida dan lain sebagainya. Disamping itu juga memberikan kawalan teknologi dan bimbingan teknis budidaya pertanian.

Bakir mengungkapkan, telah banyak cerita suksek yang dicatat dari program ini. Sejauh ini, pilot project program Agro Solution telah membukukan hasil positif di Banyuwangi, Jember, Bima, Dompu, Ponorogo, Magetan, Madiun, dan Tuban. Di wilayah-wilayah tersebut, program Agro Solution telah dilaksanakan di 2.815 hektare lahan dan melibatkan 2.078 orang petani.

Tercatat, terjadi peningkatan rerata panen gabah kering sebesar 55,8 persen dan jagung kering sebesar 45 persen pada wilayah-wilayah tersebut. Keuntungan petani pun turut meningkat. Dimana peningkatan keuntungan dari panen gabah kering sebesar 91 persen dan dari jagung kering sebesar 60 persen.

"Program ini merupakan langkah nyata perusahaan mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani," kata Bakir.

Agro Solution resmi diluncurkan Pupuk Indonesia di Kabupaten Jember pada 5 November 2020 lalu. Melihat hasil positif dari program ini, Pupuk Indonesia menargetkan Agro Solution bisa dilaksanakan di lahan seluas 50.000 hektare pada tahun 2021. 

Target tersebut dilaksanakan oleh lima anggota holding, yaitu Petrokimia Gresik dengan target lahan 16.000 hektar, kemudian Pupuk Kalimantan Timur (12.000 hektare), Pupuk Kujang (10.000 hektare), Sriwidjaja Palembang (8.000 hektare), dan Pupuk Iskandar Muda (4.000 hektare). Saat ini, Agro Solution telah dilaksanakan pada 10.861 hektar lahan di berbagai wilayah Indonesia.

"Faktor utama keberhasilan program ini adalah pendampingan atau kawalan teknologi. Dengan adanya peningkatan produktivitas secara signifikan, serta akses permodalan dan pasar yang dipermudah, maka pendapatan petani meningkat sehingga petani tidak lagi tergantung pada pupuk bersubsidi," katanya. 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement