REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO – Dalam dialog interaktif yang disiarkan melalui lama resmi Facebook Lembaga Fatwa Mesir, Dar Al Ifta, terdapat sebuah pertanyaan yang masuk mengenai doa. Yakni apakah doa dapat mengubah ketentuan qada dan qadar manusia?
Sekretaris Majelis Fatwa Mesir sekaligus Penasihat Mufti Agung Magdy Ashour mengatakan, munajat doa dapat mengubah ketentuan qadha dan qadar seseorang. “Ya. Berdoa bisa mengubah qadha dan qadar,” kata Magdy sebagaimana dilansir di Masrawy, Kamis (8/4),
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa berdoa memang dapat pengubah qadha dan qadar secara umum, apakah itu bersifat baik ataupun buruk. Dengan berdoa, seseorang juga akan memperoleh kedamaian dan keberkahan bersamanya.
Dan Rasulullah SAW sendiri, Magdy mengutip, melarang umat Islam untuk berdoa melawan qadha dan qadar karena tindakan itu termasuk dari bagian kejahatan. Sehingga apabila seseorang berdoa untuk melawan qadha dan qadar, maka ia akan dimintai pertanggungjawaban.
Lebih dari itu beliau menekankan pentingnya berbaik sangka dengan Allah SWT dan mempercayakan qadha dan qadar yang telah diatur oleh-Nya. Sebab Allah memiliki rahasia-rahasia yang indah di balik ketetapan yang diatur-Nya.
Sumber: masrawy