Kamis 08 Apr 2021 23:55 WIB

Luhut Mengaku Bernegosiasi untuk Buka Travel Bubble ke Bali

Luhut menyebut pembicaraan dilakukan agar wisman bisa kembali ke Bali

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan (kanan), Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo (tengah) dan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo (kiri) memberikan keterangan saat kegiatan Bali Investment Forum bertajuk Rethinking and Reinventing Bali Post COVID-19 di Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (26/3/2021).
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan (kanan), Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo (tengah) dan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo (kiri) memberikan keterangan saat kegiatan Bali Investment Forum bertajuk Rethinking and Reinventing Bali Post COVID-19 di Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (26/3/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengaku tengah melakukan negosiasi dengan sejumlah negara untuk bisa membuka kerja sama travel bubble ke Bali.

"Kami memang sedang menjajaki negosiasi dengan beberapa negara untuk membuka travel bubble wisman dengan Bali," katanya secara virtual dalam Forum Ekonomi dan Investasi Bali 2021, Kamis.

Luhut menyampaikan saat ini pemerintah memang berupaya untuk menarik kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) untuk berpariwisata di Indonesia, khususnya di Bali. Tentunya, hal ini akan dilaksanakan di bawah protokol kesehatan yang ketat. Sektor pariwisata menjadi salah satu sektor yang paling terpuruk karena pandemi COVID-19. 

Oleh karena itu, pemerintah berupaya memulihkan sektor tersebut di Bali, sebagai daerah yang sebagian besar perekonomiannya hidup dari sektor pariwisata.

Luhut mengungkapkan, ada tiga kunci pemulihan ekonomi Bali dalam jangka pendek. Ia menyebut kunci keberhasilan pemulihan Bali dapat terwujud melalui pengendalian kasus COVID-19 yang semakin baik, percepatan proses vaksinasi di Bali sehingga dapat terbentuk herd immunity, serta protokol kesehatan yang ketat.

"Perlu dibuat strict (ketat) protokol kesehatan terutama untuk para wisatawan mancanegara (wisman) yang disepakati dengan negara asal wisman tersebut," katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.

Dengan kasus COVID-19 yang membaik, Luhut yakin bahwa tingkat kepercayaan wisatawan domestik akan semakin meningkat sehingga aktivitas ekonomi secara gradual bisa kembali normal. Sementara itu, untuk jangka menengah dan panjang, Luhut menyampaikan perlunya pengembangan health tourism (wisata medis) serta diversifikasi kepada sektor-sektor di luar pariwisata, seperti sektor kelautan dan budidaya perikanan serta pertanian.

"Sudah ada beberapa investor yang berminat untuk ini. Dengan health tourism yang berkembang, maka length of stay (durasi menginap) dari wisatawan yang datang akan lebih panjang," kata Luhut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement