REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo mengatakan sejumlah KRI maupun helikopter dikerahkan di NTT. Mereka fokus mendukung penanganan dampak bencana Siklon Tropis Seroja di Nusa Tenggara Timur (NTT). Terutama di Pulau Alor dan Pulau Pantar.
"Karena sesuai dengan penjelasan dari Bupati Alor, yang baru kembali dari Pulau Pantar, kerusakan di sana sangat besar. Sebagian besar jembatan putus sehingga mengalami kesulitan," ujar diadalam konferensi pers virtual yang dipantau dari Jakarta, Kamis (8/4).
Armada pertama dipergunakan penanganan korban bencana, yakni KRI Escolar, segera beroperasi di Pulau Alor dan Pulau Pantar. Selanjutnya, KRI Oswald Siahaan akan diarahkan mendukung operasi penanganan dampak bencana di Pulau Adonara dan Kabupaten Lembata. Sedangkan KRI Ahmad Yani akan dikerahkan untuk memberikan bantuan di Kabupaten Sumba Timur. Dari BNPB telah menyiapkan enam helikopter, tiga unit berada di Maumere dan Larantuka untuk membantu operasional di Pulau Adonara, Lembata, dan Alor.
"Namun pada Sabtu yang akan datang, khusus dioperasikan untuk di Pulau Alor dan Pulau Pantar," ujar Doni.
Selanjutnya, dua helikopter untuk melayani Kabupaten Rote Ndao, Malaka, dan Sabu Raijua. Posisi helikopter berada di Kota Kupang. Sebanyak satu helikopter untuk melayani Pulau Sumba berada di Kabupaten Sumba Timur sebanyak dua pesawat. Doni mengatakan helikopter juga tersedia untuk seluruh wilayah yang masih memerlukan dukungan, terutama Pulau Alor dan Pulau Pantar.