Jumat 09 Apr 2021 05:36 WIB

Camat dan Dinas di Banyuwangi Diminta Kawal Pasar Takjil

Keberadaan Pasar Takjil diharapkan bisa mendorong pemulihan ekonomi

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Andi Nur Aminah
Pasar takjil akan bermunculan saat Ramadhan tiba (ilustrasi)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pasar takjil akan bermunculan saat Ramadhan tiba (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi meminta seluruh camat dan dinas terkait untuk mengawal pelaksanaan pasar takjil selama Ramadhan. Keberadaan Pasar Takjil diharapkan bisa mendorong pemulihan ekonomi dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, Ramadhan akan segera tiba dalam beberapa hari ke depan. Oleh sebab itu, pemkab berkoordinasi dengan seluruh camat dan dinas terkait. 

Baca Juga

"Mari bersama-sama memberi ruang berusaha untuk warga berkreasi dengan pasar takjil agar semakin terbuka ruang pemulihan ekonomi. Tentu tetap dengan protokol kesehatan yang ketat,” kata Ipuk kepada wartawan di Banyuwangi, Kamis (8/4).

Sebelumnya, Ipuk mengaku telah memberi instruksi kepada seluruh camat terkait persiapan menyambut Ramadhan. Salah satunya tentang keberadaan pasar takjil yang biasanya dimanfaatkan berbagai usaha rumahan untuk membuka usaha.

Menurut Ipuk, terdapat tiga upaya untuk menggeliatkan UMKM melalui pasar takjil. Pertama, pemerintah harus memfasilitasinya dengan baik. Camat dan kepala desa wajib mendukung pelaksanaan pasar Ramadhan dengan tidak mempersulit izin. 

Kedua, kawal di mana camat atau panitia harus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Puskesmas untuk membantu higienitas dari masing-masing UMKM. Lalu membentuk tim yang tiada henti mengingatkan penerapan protokol kesehatan. 

"Tegur bila ada kesalahan, termasuk semua pedagang harus pakai masker. Kalau perlu bikin lomba, pedagang terbaik dalam penerapan protokol kesehatan,” ucap Ipuk.

Ipuk juga meminta pengaturan tempat dikoordinnasikann agar tidak menimbulkan kemacetan yang luar biasa. Sebab, keberadaan pasar takjil biasanya memanfaatkan di titik-titik tertentu sehingga timbul kemacetan. Oleh sebab itu, dia berharap masalah ini dapat diatur sebaik mungkin.

"Macet sedikit wajar, tapi jangan sampai kemacetannya dalam tahap yang mengganggu banyak orang,” ungkapnya.

Selanjutnya, pelaksanaan pasar takjil harus berjalan bersih dan nyaman. Ia berharap tidak ada sampah berserakan, baik sebelum maupun sesudah berjualan. Camat bisa memberikan tambahan tempat sampah di sekitar lokasi.

Poin ketiga, ia melanjutkan, harus mengoptimalkan produk lokal. Camat harus memastikan semua produk yang dijajakan merupakan produk lokal UMKM/usaha rumahan Banyuwangi. Selain itu, juga harus mengutamakan orang-orang Banyuwangi sebagai penjualnya.

”Karena biasanya justru di jalan-jalan strategis itu saat Ramadhan banyak sekali pedagang musiman dari luar kota. Ini bukan menghalangi orang berjualan, tapi kita harus utamakan warga Banyuwangi karena ini sangat penting untuk pemulihan ekonomi warga,” jelasnya dalam keterangan pers yang dirilis Pemkab Banyuwangi, Kamis (8/4).

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement