REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Angakatan Udara (KSAU), Marsekal Fadjar Prasetyo, menargetkan TNI AU pada usia ke-75, bisa disegani di kawasan. Dia mengatakan hal itu dalam sambutannya pada upacara peringatan HUT ke-75 TNI AU, di Markas Besar AU (Mabesau) Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (9/4).
Upacara dilaksanakan secara sangat sederhana, dengan tata upacara militer sehingga tidak ada defile pasukan, peragaan kebolehan personel, atau terbang lintas pesawat terbang. Kiat yang dilaksanakan, kata dia, TNI AU bisa bertransformasi dan senantiasa mampu menyesuaikan diri dalam mewujudkan kekuatan udara sesuai era yang dihadapi.
"Transformasi air power yang modern membutuhkan lebih dari sekadar kepemilikan pelaporan alutsista generasi terkini, sumber daya manusia, organisasi yang baik serta kebijakan yang tepat. Namun, perlu juga memiliki peran sentral untuk dapat memaksimalkan peran dan mewujudkan tugas-tugas yang diamanahkan kepada TNI AU," kata Fajdar di Jakarta Timur, Jumat.
Melihat perkembangan situasi global dalam kurun waktu satu sampai dua dekade terakhir, dia memandang kompleksitas ancaman dan tantangan yang dihadapi ke depan terus bergerak. Fadjar menyebut ancaman semakin tidak menentu dengan kemajuan teknologi dan tidak dapat diprediksi.
"TNI Angkatan Udara pun menghadapi tantangan dan ancaman yang semakin kompleks dan tidak pernah terbayangkan sebelumnya," kata mantan panglima Kogabwilhan II itu.
Terlebih ancaman yang datang, kata Fadjar, kini tidak hanya bersifat linear namun juga bersifat simetris. Ancaman bahkan juga semakin berkembang dengan adanya pemanfaatan persenjataan non kinetik.
"Oleh karena itu TNI Angkatan Udara harus senantiasa mampu beradaptasi dengan segala perkembangan yang terjadi. Saya bertekad untuk mewujudkan TNI Angkatan Udara yang disegani di kawasan," kata Fadjar.