Jumat 09 Apr 2021 13:20 WIB

Gelar Lomba Lari, Mahasiswa UI Diguyur Beasiswa

kegiatan ini menjadi bentuk kegiatan sosial buat generasi muda bangsa.

Program LUAS dari komunitas lari Indorunners.
Foto: Dok. Ist
Program LUAS dari komunitas lari Indorunners.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Banyak cara untuk bisa berbagi. Komunitas IndoRunners menggelar kegiatan amal dengan menggelar kegiatan bertajuk Lari Untuk Amal Sosial (Luas) yang memiliki output memberikan beasiswa kepada mahasiswa reguler Universitas Indonesia (UI).

Holip Soekawan, founder Luas IndoRunners, menjelaskan kegiatan ini menjadi bentuk kegiatan sosial buat generasi muda bangsa. Kegiatan Luas ini, kata dia, menjadi bagian aktivitas dari divisi amal dan sosial PT Pan Brothers (PBRX). Total beasiswa yang diberikan sebanyak 100 paket dengan nilai total sebesar Rp 6 miliar.   

Program Luas ini, kata Holip, sudah dimulai sejak 2012. Dalam aktivitasnya dilakukan sejumlah kegiatan amal sosial yang terkait kegiatan lari dengan melibatkan pelari individual maupun kelompok.

“Dari 2 juta kilometer keringat lari tersebut, kemudian ‘ditukarkan’ dengan nilai Rp 6 miliar dan 100 persennya diberikan untuk beasiswa 100 mahasiswa di UI. Pemberian beasiswa dimulai dari Tahun Akademik 2017/2018 dan akan berakhir di Tahun Akademik 2024/2025,” ujar Holip.

Holip menjelaskan setiap tahunnya beasiswa ini akan diberikan kepada 25 mahasiswa sarjana reguler selama masa studi empat tahun. Dimulai pada 2017, 25 mahasiswa sarjana reguler telah menerima beasiswa dan sampai 2021 telah mencapai 100 mahasiswa.

“Pada Februari 2021, ada tiga mahasiswa penerima beasiswa angkatan 2017 telah lulus dengan peringkat cumlaude,” katanya dengan penuh bangga.

Seementara itu Anne Patricia Sutanto, vice Chief Executive Officer PT Pan Brothers, mengapresiasi kegiatan sosial semacam ini.

“Dengan adanya program CSR yang terencana secara baik, sehingga PBRX tetap berkomitmen merealisasikan hal ini untuk periode ajaran 2017 sampai 2020,” katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement