Jumat 09 Apr 2021 13:36 WIB

Kakorlantas Ajak Masyarakat Tunda Mudik

Pemerintah sudah membuat kebijakan yang tegas yakni melarang mudik.

Rep: Ali Mansur/ Red: Andi Nur Aminah
Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono
Foto: Antara/Galih Pradipta
Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono mengatakan telah menyiapkan sejumlah rencana untuk menindaklanjuti arahan peniadaan mudik dari pemerintah. Itu disampaikan dalam rapat koordinasi lintas sektoral bidang operasional 2021 dalam rangka pengamanan Idul Fitri 1442 H. “Kita telah membahas berbagai hal yang terkait dengan kesiapan pengamanan Idul Fitri 1442 H di mana pemerintah membuat kebijakan untuk melarang mudik. Ini tegas ya, melarang mudik, dilarang mudik,” ujar Istiono dalam keterangannya, Jumat (9/4)

Istiono juga mengatakan pada lebaran tahun ini akan berbeda. Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk menyukseskan peniadaan mudik yang ditetapkan oleh pemerintah guna memutus penyebaran Covid-19. Menurutnya, poin penting dan harus menjadi perhatian bersama adalah memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat menjelang pada saat dan pasca Idul Fitri.

Baca Juga

"Serta pengamanan terhadap semua dinamika efektifitas masyarakat, guna meminimalisasi terjadinya gangguan kamtibmas dan kamseltibcarlantas serta penyebaran Covid-19,” kata Kakorlantas.

Istiono dalam Rakor tersebut juga menyampaikan beberapa poin penting terkait peniadaan mudik. Kakorlantas ingin anggota di lapangan mengantisipasi tindak kejahatan jalanan serta melakukan pengamanan kegiatan masyarakat selama bulan Ramadhan dan Idul fitri.

“Lakukan antisipasi aksi terorisme dan tingkatkan kewaspadaan dari segala kemungkinan dan lakukan  tindakan tegas dan terukur. Lakukan pengamanan secara maksimal yang menjadi pusat kegiatan masyakarakat seprrti rumah ibadah, pusat belanja dan tempat wisata agar masyarakat merasa aman,” ucap Kakorlantas.

Selain itu, Istiono juga meminta jajarannya untuk meningkatkan pengamanan di tanggal 26 April sampai 5 Mei atau sebelum peniadaan mudik pada 6 Mei sampai 17 Mei. Antisipasi itu dilakukan karena diprediksi masyarakat agar mudik terlebih dahulu sebelum peniadaan mudik dimulai. “Lakukan kegiatan rutin yang ditingkatkan pada 26 april sampai 5 mei, antipasi masyarakat mendahului mudik sebelum peniadaan mudik,” jelasnya.

Kakorlantas ingin jajaran siap untuk mengantisipasi adanya lonjakan arus sebelum peniadaan mudik dimulai. Jajaran diminta tak lengah agar tidak terjadi kemacetan. Diantaranya dengan melakukan pengamanan antisipasi masyarakat yang mendahului mudik sebelum peniadaan mudik.  "Upayakan agar tidak terjadi kemacetan. Antipasi dengan langkah-langkah yang tepat dan cepat,” tegas Istiono.

Terakhir Kakorlantas menyampaikan pesan agar peniadaan mudik bisa berjalan lancar. Kakorlantas mengajak masyakatat untuk turut berperan dengan tidak mudik terlebih dahulu guna menekan penyebaran Covid-19. Baginya, peniadaan mudik tanpa adanya kerjasama antar pemangku kepentingan tidak akan berjalan dengan baik. 

"Oleh karena itu, mari bersinergi, masyarakat juga perlu dilibatkan untuk tidak mudik terlebih dahulu,” tutup Istiono.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement