REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Membangun Kadin Indonesia sebagai rumah bersama, mendorong Kadin menjadi rekan utama pemerintah dalam transformasi sektor kesehatan terutama penanganan Covid-19 dengan fokus pada implementasi vaksinasi gotong royong. Visi itu disampaikan Arsjad Rasjid yang maju sebagai calon ketua umum Kadin Indonesia. Selain itu, Arsjad juga ingin mengoptimalkan potensi Kadin daerah yang sebelumnya masih terabaikan.
Arsjad yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk dan Ketua Dewan Penyantun Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), mengibaratkan, jika Kadin perusahaan, Kadin Provinsi dan asosiasi adalah para pemegang saham. Karena itu ia memiliki visi membangun KADIN baru yang inklusif dan kolaboratif.
Menurut Ketua Kadin Kalimantan Utara, Kilit Laing, pernyataan Arsjad yang menyebut mengembangkan ekonomi nasional harus menggerakkan potensi ekonomi di daerah, sudah tepat. Karena Kilit melihat, setiap daerah memiliki problem dan tantangan yang berbeda dan mengelola serta mengembangkan potensi ekonomi yang dimiliki.
Ke depan, semua potensi perlu dikelola dengan baik. Arsjad dinilai Kilit memiliki kemampuan memimpin Kadin.
"Saya melihat visi misi Arsjad mengenai kebutuhan pengusaha daerah yang selama masa lalu terabaikan, semoga ini terwujud karena harus didukung oleh pemerintah," kata Kilit di Jakarta, Rabu (7/4).
Tantangan lain, perlu pendekatan khusus di tiap daerah karena ada kelebihan di masing masing daerah yang perlu dilihat sebagai potensi ekonomi. Kata dia, Kadin di bawah Ardjad diyakini akan mampu menyelesaikan tantangan yang dihadapi secara daerah per daerah.
Kompleksnya permasalahan yang dihadapi daerah, kata dia, maka Kadin harus hadir untuk membantu menyelesaikan tantangan tersebut. Karena itu, ujar dia, dibutuhkan sinergitas antara Kadin Indonesia dengan Kadin di tingkat daerah dalam mengoptimalkan peran membantu pemerintah menggerakkan ekonomi. Menuntaskan masalah yang masih ada.
"Di sinilah Kadin Indonesia bekerja sama dengan Kadin daerah, harus bersinergi," kata dia.
Sementara, Kadin di daerah juga berharap ada perbaikan organisasi agar lebih dipercaya oleh masyarakat. Kata dia, para ketua umum Kadin daerah menghapkan ada perbaikan di Kadin untuk lebih di percaya masyarakat, pemerintah dan dunia usaha. Ia optimistis Arsjad akan mampu membawa Kadin lebih baik.
Kata dia, Kadin harus bersatu, bergotong royong, jangan sampai terpecah belah. Pendapat yang sama disampaikan Joni Isnaini selaku Ketua Kadin Kalimantan Barat. Joni menilai, majunya Arsjad bisa membawa Kadin bersinergi dengan daerah.
"Karena bagaimanapun Kadin daerah perlu sinergi untuk lebih baik lagi ke depan," katanya.
Kadin daerah, katanya, harus juga bisa mengakomodir kepentingan masyarakat dan pengusaha kecil lainnya. Jangan sampai, nantinya, Kadin tidak bisa mengakomodir berbagai kebutuhan tersebut. Para pengusaha daerah siap mendukung perbaikan Kadin di bawah Arsjad sehingga Kadin dan pemerintah bisa bersama-sama bersinergi untuk mensejahterakan masyarakat dan bangsa.
Sebelumnya, mantan menteri Perindustrian yang juga pengusaha nasional, MS Hidayat menilai, Kadin merupakan wadah tunggal dunia usaha. Di mana memiliki tugas sebagai counterpart pemerintah dalam menanggulangi masalah ekonomi di dalam negeri maupun di luar negeri.
Karena itu, MS Hidayat menilai visi Arsjad Rasjid, untuk memperkuat sinergi kolaborasi bersama pemerintah dan menjadikan Kadin sebagai rumah inklusif, bagi semua kalangan, sangat tepat. "Maka jika Munas sudah berjalan dengan baik, maka tugas pertama langsung menjadi counterpart pemerintah, kepentingan pengusaha nasional. Kepada saudara Arsjad saya kali ini ada di belakang anda, saya mendukung," ujar M.S Hidayat.
Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam menggeliatkan perekonomian di tanah air. Seperti halnya nanti, pemerintah perlu kolaborasi dengan pemimpin baru di Kadin. Karena itu, pemimpin baru Kadin nanti memerlukan sosok yang bisa bersinergi dengan pemerintah.
Kemudian mendorong KADIN Indonesia untuk menjadi partner utama pemerintah dalam transformasi sektor kesehatan terutama penanganan Covid-19, dengan fokus pada implementasi vaksinasi gotong-royong. Ia juga akan memperkuat infrastruktur kesehatan nasional yang promotif dan preventif, dan meningkatkan jumlah dan kualitas SDM kesehatan sampai ke tingkat desa. Selain itu, kita juga perlu mendorong deregulasi sektor kesehatan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan ke taraf internasional.