REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Istiqlal di Sawah Besar, Jakarta Pusat pada Ramadhan tahun ini tidak melayani kegiatan buka puasa (iftar) bersama. Hal itu mengingat masih diterapkannya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro di DKI Jakarta akibat pandemi Covid-19.
Imam Besar Masjid Istiqlal, KH Nasaruddin Umar, mengatakan ,kegiatan buka puasa bersama yang biasanya dinanti oleh masyarakat tersebut tidak dilakukan tahun ini. Pada 2020, masjid terbesar di Indonesia tersebut juga tutup, selain karena pandemi, juga sedang dilakukan renovasi besar-besaran.
"Kita tidak melakukan acara buka puasa. Jadi, hanya dipakai shalat Tarawih, shalat lima waktu, tidak ada buka puasa, tidak ada shalat lain dan tidak ada sahur," kata Nasaruddin di Jakarta, Jumat (9/4).
Nasaruddin menjelaskan, Masjid Istiqlal mulai dibuka untuk shalat Jumat pada hari ini dengan kapasitas terbatas, yakni 2.000 jamaah. Jumlah itu tentu sangat sedikit jika dibandingkan total kapasitas masjid yang mencapai 250 ribu orang.
Sejumlah simulasi pun telah dilakukan, yakni menetapkan jarak antarjamaah 1,5 meter, menyediakan cairan pembersih tangan (hand sanitizer) dan sabun di area umum.Untuk kegiatan ibadah, Istiqlal hanya membuka untuk shalat lima waktu dan Shalat Tarawih serta dilakukan hanya di lantai utama.
Setelah shalat Tarawih dan Witir, masjid ditutup pada pukul 20.00 WIB untuk dilakukan penyemprotan disinfektan. "Yang ada hanya shalat Maghrib, Isya, Tarawih, Witir, kemudian sesudah itu jam 08.00 WIB, kita kosongkan kembali masjid ini untuk langsung kita sterilkan lagi. Jadi, setiap malam kita lakukan penyemprotan di Istiqlal ini," kata Nasarudin.
Istiqlal juga hanya membuka pintu di sektor utara dan selatan. Sedangkan di pintu timur atau yang berseberangan dengan Katedral, masih ditutup karena pembangunan Terowongan Silaturahim yang masih dalam pengerjaan.