Jumat 09 Apr 2021 17:44 WIB

BI Minta BPD dan Bank Swasta Turunkan Suku Bunga Kredit

Penurunan suku bunga kredit untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Suku bunga kredit/ilustras
Foto: ist
Suku bunga kredit/ilustras

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR --  Bank Indonesia (BI) meminta Bank Pembangunan Daerah (BPD) dan bank-bank swasta nasional segera menurunkan suku bunga kredit. Adapun langkah ini untuk mengikuti pemangkasan suku bunga acuan yang dilakukan bank sentral. 

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan penurunan suku bunga kredit untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional yang terdampak akibat pandemi Covid-19. "Sekarang tinggal BPD dan bank-bank swasta lain. Ayo ayo ayo turunkan suku bunga, supaya kita terus mendorong ekonomi kita," ujarnya saat acara Sarasehan Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional, Jumat (9/4).

Baca Juga

Menurutnya saat ini himpunan bank milik negara (Himbara) telah mampu menurunkan suku bunga kredit diantaranya Bank Mandiri, BRI, BNI dan BTN telah menetapkan suku bunga dasar kredit (SBDK) pada kisaran single digit.

"Tidak tanggung-tanggung, SBDK bank-bank langsung turun, nyungsep, dari 10 persen jadi 8,7 persen, terima kasih bank-bank Himbara di bawah komando Wamen BUMN, Pak Tiko dan seluruhnya terima kasih sudah ikuti langkah BI turunkan suku bunga kredit," kata dia.

Perry mengungkapkan Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate hingga ke level 3,50 persen. Sepanjang 2020, bank sentral telah menurunkan suku bunga kebijakannya sebesar 125 basis poin (bps), sehingga mendorong rendahnya rata-rata suku bunga pasar uang antar bank (PUAB) overnight sebesar 3,04 persen.

Bank Indonesia juga telah melonggarkan makroprudensial lainnya dengan mengeluarkan kebijakan uang muka atau down payment nol persen untuk kredit otomotif dan Loan to Value (LTV) ratio 100 persen kredit properti. Hal tersebut agar perbankan antusias menyalurkan kredit.

"Setelah dari bu menteri keuangan mengeluarkan kebijakan fiskal untuk mendorong kredit otomotif dan juga properti, Pak Wimboh juga mendorong, dan kami juga DP nol persen, Alhamdulillah kredit properti sudah mulai naik," ucapnya.

Atas kebijakan-kebijakan tersebut, masyarakat menengah ke atas kini sudah mulai membeli apartemen. Alhasil, angka kredit properti dan perumahan sudah mengalami kenaikan.

"Sekarang kelihatan kredit perumahan sudah mulai naik, pembelian apartemen, rumah, khususnya menengah ke atas itu mulai naik. Memang belum kuat, tapi sudah membelok ke atas, tidak turun lagi. Jadi koordinasi KSSK (Komite Stabilitas Sistem Keuangan) untuk mendorong kredit, mulai naik," ucapnya.

Berdasarkan data SBDK Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Februari 2021, suku bunga kredit untuk korporasi Bank Mandiri sebesar delapan persen, BRI sama sebesar delapan persen, BNI delapan persen dan BTN delapan persen.

Bank swasta seperti BCA menetapkan suku bunga kredit korporasinya level delapan persen, Bank Permata 9,5 persen, Bank Danamon Indonesia 9,5 persen dan Bank CIMB Niaga 9,25 persen.

BPD seperti BPD DKI sebesar 9,75 persen, BPD Jawa Barat dan Banten 7,16 persen, BPD Jawa Tengah 8,82 persen, BPD Jawa Timur 5,9 persen, BPD Sumatera Utara 9,03 persen dan BPD Papua 10,3 persen.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement