REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gaya hidup sehat berpengaruh terhadap banyak aspek, termasuk kecerdasan pikiran. Gaya hidup aktif juga dapat menjaga kesehatan otak, menurut sebuah penelitian baru.
Selain kesehatan otak, juga bisa memperlambat perkembangan penyakit parkinson, dan demensia yang dipengaruhi secara genetik. Dalam penelitian yang baru saja diterbitkan dalam jurnal Neurology, para ilmuwan Korea Selatan melacak 173 orang dewasa lebih tua dengan tanda-tanda awal gangguan otak. Sebanyak 27 persen dari mereka memiliki varian genetik yang membuat orang cenderung terkena penyakit Alzheimer.
Menggunakan tes kognitif yang diberikan pada awal penelitian, para peneliti menemukan bahwa orang yang lebih aktif secara fisik mengalami penurunan kognitif terkait gen yang lebih sedikit.
"Masalah dengan kemampuan berpikir dan ingatan dapat berdampak negatif pada kualitas hidup dan kemampuan seseorang untuk berfungsi, jadi sangat menarik bahwa peningkatan aktivitas fisik dapat berpotensi untuk menunda atau mencegah penurunan kognitif," kata penulis studi Jin-Sun Jun, MD, dari Universitas Hallym di Seoul, Korea Selatan, dikutip laman Eat This, Jumat (9/4).
Penyakit parkinson adalah kelainan yang disebabkan oleh kematian sel penghasil dopamin di otak. Alasan sel-sel itu mati tidak sepenuhnya dipahami; ilmuwan berpikir kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Gejalanya berupa tremor, gangguan keseimbangan dan koordinasi, anggota tubuh kaku, dan lambatnya gerakan. Asal usul demensia yaitu dari istilah untuk penurunan daya ingat, penilaian, dan kemampuan berkomunikasi.
Studi baru melibatkan orang-orang dengan varian gen APOE e4, kecenderungan untuk mengembangkan demensia. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa tetap aktif dapat menunda demensia.
Pada tahun 2012, penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Alzheimer's Disease menemukan bahwa pada orang dewasa yang lebih tua, gaya hidup aktif, didefinisikan sebagai partisipasi dalam aktivitas mental, fisik, atau sosial, menunda timbulnya demensia rata-rata selama 17 bulan.
Para peneliti menemukan bahwa orang-orang yang melakukan lebih dari tiga jenis aktivitas mengalami penundaan yang lebih besar dalam onset demensia dibandingkan mereka yang kurang berpartisipasi. Jadi, ika ingin otak tetap prima, disarankan mengimbangi gaya gidup aktif dengan menjaga berat badan, tekanan darah yang sehat, mendapatkan kualitas tidur yang cukup, dan melakukan latihan kardiovaskular secara teratur.