REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas La Liga Spanyol tidak menemukan bukti bahwa Mouctar Diakhaby dari Valencia dilecehkan secara rasial oleh Juan Cala dari Cadiz selama pertandingan La Liga akhir pekan lalu. Federasi Sepak Bola Spanyol, yang memiliki keputusan akhir tentang masalah disiplin, masih harus membuat keputusan atas insiden yang telah mendapat liputan luas di Spanyol.
Diakhaby yang marah berjalan keluar lapangan setelah terlibat dalam pertengkaran sengit dengan Cala dan mengeklaim pemain Spanyol itu telah menggunakan kata-kata rasis ke arahnya di paruh pertama pertandingan di Cadiz pada Ahad (4/4).
Para pemain Valencia meninggalkan lapangan dalam solidaritas dengan Diakhaby, menjadi tim papan atas Spanyol pertama yang melakukan protes semacam itu. Para pemain kemudian kembali untuk melanjutkan pertandingan, dengan klub mengeklaim diberitahu akan dihukum jika menolak untuk kembali.
"Setelah menganalisis unsur-unsurnya, tidak ada bukti yang ditemukan dalam cara apa pun yang tersedia untuk La Liga bahwa pemain Juan Torres Ruiz (Juan Cala) telah menghina Mouctar Diakhaby menggunakan istilah yang diklaim," kata La Liga dalam sebuah pernyataan dikutip dari The National, Jumat (9/4).
La Liga mengatakan, pihaknya menggunakan perusahaan eksternal untuk menganalisis gambar televisi, rekaman suara, dan materi dari media sosial.
Stasiun radio Spanyol, Cope, mengatakan, mikrofon merekam suara Cala yang mengatakan kepada Diakhaby "Sialan, tinggalkan aku sendiri", lalu meminta maaf dengan mengatakan: "Maaf, jangan marah.", dan dilaporkan bahwa para penyelidik tidak menemukan bukti bahwa Cala menggunakan bahasa rasis.
Diakhaby, mantan pemain Lyon berusia 24 tahun, yang telah berada di Valencia sejak 2018, mengatakan di media sosial bahwa dia telah dihina secara rasial. "Itu tidak bisa ditoleransi, saya tidak bisa membiarkan itu dan Anda semua telah melihat reaksi saya," tulisnya.
Skuad Valencia berbaris di belakang Diakhaby di tempat latihan untuk menunjukkan dukungan publik. Tapi Cala, seorang bek berusia 31 tahun, mengatakan bahwa dia telah menjadi korban "sirkus".
"Tidak ada rasisme dalam sepak bola Spanyol," kata Cala menjelaskan. "Ada pemain kulit hitam di semua tim, mereka semua sangat terintegrasi."