Jumat 09 Apr 2021 22:18 WIB

Obat Kadaluarsa di RS Indramayu tak Diberikan ke Masyarakat

Ditemukan ada obat kadaluarsa senilai Rp 1,2 miliar.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Obat Kadaluarsa di RS Indramayu tak Diberikan ke Masyarakat (ilustrasi).
Foto: Pixabay
Obat Kadaluarsa di RS Indramayu tak Diberikan ke Masyarakat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,INDRAMAYU -- Obat-obatan kadaluarsa yang ditemukan di RSUD Indramayu dipastikan tak diberikan kepada masyarakat. Pihak RSUD Indramayu dinilai tak mematuhi Standar Operasional Prosedur (SOP) terkait keluar masuknya obat.

‘’Obat (yang kadaluarsa) itu tidak sampai diberikan ke masyarakat,’’ ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara, saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (9/4).

Temuan obat kadaluarsa itu terungkap dari laporan keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Indramayu, saat sidak yang dilakukan Bupati Indramayu, Nina Agustina, ke RSUD Indramayu beberapa hari yang lalu.

Deden mengaku, tidak melihat secara langsung fisik obat-obatan yang kadaluarsa itu. Namun, dari data yang disajikan di laporan keuangan, memang ditemukan ada obat kadaluarsa senilai Rp 1,2 miliar.

Deden mengatakan, obat-obatan itu sebelumnya dibeli saat masih layak atau belum kadaluarsa. Namun, pihak RSUD Indramayu tidak mematuhi SOP terkait pelaksanaan keluar masuknya obat. Semestinya, jika obat-obatan itu sudah mendekati masa kadaluarsa, maka pihak rumah sakit harus melakukan return (pengembalian) kepada distributor.

Obat yang kadaluarsa itu terdiri dari berbagai jenis. Obat itu berasal dari pengadaan pada 2019 dan 2020. Saat dibeli, obat tersebut belum kadaluarsa.

Dinkes Kabupaten Indramayu pun menyayangkan adanya kejadian tersebut. Instansi itu kedepannya akan melakukan evaluasi dan pembinaan agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

‘’Sesuai tupoksi, kami melakukan pembinaan kepada rumah sakit agar saat pengadaan obat dan pengawasannya harus lebih diperketat lagi,’’ tandas Deden.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement