REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Ulama dan pemimpin National Health Service (NHS) mendesak umat Islam untuk tidak membiarkan puasa Ramadhan menghentikan mereka mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.
Selama Ramadhan banyak Muslim yang tidak makan dan minum di siang hari. Ajaran Islam mengatakan umat Islam harus menahan diri dari apapun yang memasuki tubuh antara matahari terbit dan terbenam.
Tapi Qari Asim seorang imam di Leeds mengatakan bahwa karena vaksin masuk ke otot, ke aliran darah dan tidak bergizi, itu tidak berarti berbuka puasa. "Mayoritas ulama berpendapat bahwa mendapat vaksin selama Ramadhan tidak akan membatalkan puasa," kata Ketua Dewan Penasihat Nasional Masjid dan Imam, Asim, dilansir dari laman BBC, Jumat (9/4).
Dia berpesan kepada komunitas Muslim. "Jika kalian memenuhi syarat untuk vaksin dan telah menerima undangan, kalian perlu bertanya pada diri sendiri, apakah kalian divaksin yang terbukti efektif atau kalian berisiko tertular Covid-19, yang dapat membuat kalian sakit dan berpotensi melewatkan seluruh Ramadhan dan mungkin berakhir di rumah sakit," ujar Asim.