Jumat 09 Apr 2021 23:42 WIB

Wagub Sumbar: Sektor Pertanian Tulang Punggung Ekonomi

Wagub Sumbar menyebut peningkatan ekspor diiringi naiknya konsumsi produk pertanian

Rep: Febrian Fachri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Jonaldy (kedua kiri) mendampingi Mentan Syahrul Yasin Limpo pada acara Expose Inovasi Buah Tropika, di Balai Buah Tropika, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Jumat (9/4).
Foto: Kementan
Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Jonaldy (kedua kiri) mendampingi Mentan Syahrul Yasin Limpo pada acara Expose Inovasi Buah Tropika, di Balai Buah Tropika, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Jumat (9/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLOK -- Terbukti tumbuh positif dan menunjukkan tren kinerja ekspor yang terus meningkat di saat pandemi. Sektor pertanian pun semakin banyak dilirik berbagai kalangan.

Wakil Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy mengapresiasi langkah dan upaya yang dilakukan pemerintah pusat dalam memitigasi dan mengantisipasi ancaman krisis pangan. Menurut Wagub, bukan hanya dalam skala nasional sektor pertanian menjadi tulang punggung perekonomian."PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Sumbar 27 persen-nya dari sektor pertanian. Dan itu terbesar dari semua sektor yang ada di sini. Bahkan, 55 persen tenaga kerja berasal dari sektor pertanian. Termasuk, perkebunan dan pertanian," kata Wagub saat menyampaikan sambutannya pada acara Expose Inovasi Buah Tropika, di Balai Buah Tropika, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Jumat (9/4).

Lebih lanjut, Wagub menjelaskan bahwa peningkatan ekspor ternyata diiringi juga dengan peningkatan konsumsi produk pertanian lokal sebesar 40 persen."Ini artinya, kita mampu mengurangi ketergantungan dari produk impor. Ini signal bagus. Kita konsumsi buah dan sayur lokal kita," ungkapnya.

Sumbar menurut Wagub Audy adalah propinsi yang berbasis pertanian."Backbone kita agriculture, bukan manufacture. Jadi proses pemulihan ekonominya seharusnya lebih cepat," ungkap Audy.

Seperti diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai PDB sektor pertanian pada kuaratal IV 2020 tumbuh sebesar 2,59 persen (yoy). Sementara ekspor pertanian periode Januari-Desember 2020 sebesar Rp 451,8 triliun, naik 15,79 persen dibanding periode yang sama 2019 sebesar Rp 390,2 triliun.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa Sumatera Barat, khususnya Solok memiliki potensi yang luar biasa."Sepanjang jalan menuju lokasi ini, kanan-kiri indah sekali. Matahari bersinar, tanahnya yang subur adalah modal utama bagi kita. Apalagi etos orang Minang itu tidak jauh beda dengan Bugis. Pekerja keras," katanya.

Oleh karena itu,  potensi alam yang merupakan nikmat Tuhan itu harus dioptimalkan."Jangan sia-siakan waktu. Tanam setiap jengkal yang ada. Kalau bisa tanam padi tiga  kali dalam setahun, tanam. Jangan biarkan waktu berlalu begitu saja," pungkasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement