REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemuda Persatuan Islam (Persis) menggelar Muktamar XIII dengan mengangkat tema “Teladan Pembangun Peradaban” Jumat -Ahad (8-13/4). Hajat akbar lima tahunan ini juga menadi jadi momentum penegasan khitah dan kiprah Pemuda Persis untuk umat dan bangsa Indonesia.
Ketua Panitia Muktamar XIII Pemuda Persis, Irfan Firmansyah mengatakan, Muktamar XIII Pemuda Persis merupakan momentum meluaskan kebermanfaatan melalui kader-kadernya yang tersebar diseluruh Indonesia. Muktamar ini mengangkat tema "Teladan Pembangun Peradaban".
"Tema ini diharapkan menjadi tema pemersatu seluruh muktamirin, sehinga melahirkan tanggung jawab moral bersama dalam diri kader akan tugas penting yang ada di setiap pundak anggota Pemuda Persis," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Sabtu (10/4).
Menurut dia, tugas utama dan mulia tersebut haruslah terinternalisasi serta menjadi kebanggaan yang melahirkan kerja-kerja istimeaa untuk pembangunan kebudayaan di tengah masyarakat. Menurut dia, tugas inilah yang diharapkan jadi peneguh bahwa melalui visi besarlah yang membesarkan suatu organisasi.
"Tema ini pun diharapkan mampu menjadi inpsirasi bagi pemuda Indonesia, mengingatlekatnya Pemuda Persis sebagai gerakan dakwah yang dewasa ini harus bisa ditafsir pula sebagai gerakan yang menginspirasi pada hal-hal positif dan produktif," ucapnya.
Irfan mengatakan, tidak bisa kita pungkiri bersama bahwa hari ini urgensi keteladanan kian penting bagi dan genting terlebih bagi bangsa ini yang akan menghadapi surplus usia produktif atau yang biasa kita kenal bonus demografi.
"Tak terkecuali dalam kondisi pandemi saat ini bagaimana kiprah pemuda harus dapat menjadi teladan yang memberikan dampak positif bagi penanganan covid-19 hingga berbagai dampak sosial yang dirasakan langsung masyarakat," kata Irfan.
Ada tiga spirit besar yang akan terealisasi dalam muktamar XIII ini. Pertama, spirit evaluatif, melalui laporan pertanggungjawaban mengukur pencapaian organisasi dalam apa yang sudah direncanakan dan dilakukan bersama. Kedua, spirit continiuous improvement, semangat pembenahan dan keberlanjutan melalui paninjauan konstitusi Pemuda Persis dan perumusan rencana strategis yang diharapkan melahirkan sistem yang terus lebih adaptif terhadap tantangan dakwah.
Ketiga, spirit estafeta kepemimpinan. Menurut Arif, aspek ketiga ini begitu lekat dengan semangat evaluasi dan pembenahan, tanpa ditopang oleh peta pencapaian serta sistem yang kuat maka estafeta kepemimpinan akan hampa karena berfokus pada siapa akan menumpulkan kita membahas apa yang dibutuhkan.
"Tiga spirit ini jadi tugas melekat para peserta sebagai misi bersama yang dijalankan dengan khidmat, penuh tanggung jawab sehingga dapat menghasilkan keteduhan," jelas Irfan.
Muktamar XIII Pemuda Persis sendiri akan dilaksanakan di Bandung, kota kelahiran Pemuda Persis, Kota yang secara historis dikenal sebagai kota intelektual bahkan kota pergerakan. Muktamar XIII ini diharapkan mampu menghadirkan surplus gagasan sekaligus upaya kolektif yang menjadi kesan kepada seluruh kader bahwa menjadi teladan pembangun peradaban adalah takdir bagi Pemuda Persis.