REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua telah berkoordinasi dengan TNI dan Polri terkait keamanan guru di Kampung Julukoma, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak,pascapenembakan yang menewaskan dua orang tenaga pendidik. Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua Dance Yulian Flassy di Jayapura, Sabtu, mengatakan, pihaknya berharap kepala daerah melakukan konsolidasi dengan unsur Forkompimda setempat untuk mencari solusi atas permasalahan yang tengah terjadi.
"Kami merasa prihatin atas kejadian yang menyebabkan dua guru di Beoga meninggal," katanya, Sabtu.
Menurut Dance, pihaknya juga bersyukur pimpinan OPD terkait sudah melakukan langkah-langkah strategis guna mengantisipasi hal-hal lain ke depannya."Kami juga ingin mengingatkan bahwa negara selalu hadir bagi guru-guru tersebut sehingga diharapkan dapat sedikit menenangkan," ujarnya.
Dia menjelaskan, Pemprov berharap para tenaga pendidik ini dapat bertahan di tempat tugasnya karena pelayanan yang sudah diberikan dan dilakukan pasti mendatangkan hal baik.
Sebelumnya, aksi kekerasan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, kembali berulang, setelah pada Jumat (9/4) petang seorang guru SMP Negeri 1 Beoga dilaporkan ditembak oleh kelompok bersenjata itu hingga meninggal dunia.
Kapolres Puncak Kompol I Nyoman Punia mengatakan korban bernama Yonatan Randen merupakan guru SMP Negeri 1 Beoga yang beralamat di Kampung Julukoma. Penembakan terhadap guru oleh KKB di Beoga ini merupakan yang kedua kalinya dalam sepekan ini."Benar telah terjadi penembakan terhadap guru SMP Negeri 1 Julukoma hingga korban meninggal dunia oleh kelompok separatis bersenjata," kata Kompol Nyoman.
Korban diketahui tertembak di rumahnya yang berada di ujung Bandara Beoga pada Jumat petang sekitar pukul 16.45 WIT. Sehari sebelumnya, rekan korban yang juga berprofesi sebagai guru yaitu Oktovianus Rayo (42), juga tewas ditembak oleh KKB yang mendatangi kiosnya pada Kamis (8/4) pagi.
Kompol Nyoman menyebutkan bahwa jenazahYonathan kini sudah berada di Puskesmas Beoga bersama jenazahOktovianus.Informasi lain menyebutkan bahwa KKB sempat menculik Kepala SMP Negeri 1 Julukoma, Junaedi Arung Salele, namun dapat dibebaskan dan yang bersangkutan mendapat pengamanan oleh anggota TNI di Koramil Beoga.